Si Doel mendukung kegiatan Upskilling dan Reskilling

H. Rano Karno memberikan pemaparan Upskilling dan Reskilling BBPPMPV Bispar 2023 (Dok: MT)

Aduh sialan, nih Si Doel anak Betawi asli, Kerjaannye sembahyang mengaji, Tapi jangan bikin die sakit hati, Die beri sekali, orang bisa mati, Anak Betawi ketinggalan zaman, katenyee……… (potongan lagu Si Doel Anak Sekolahan).

Pemaparan revolusi industri 1.0 s.d. 5.0 merupakan bagian materi yang dipaparkan oleh H. Rano Karno. Beliau juga menekankan gambaran kontekstual mengenai keterpaduan antara pendidikan vokasi dan pariwisata. Dua sektor ini menjadi sektor kajian yang menjadi konsen dari Komisi X DPR RI dimana Bapak H. Rano Karno (selama kegiatan lebih sering dipanggil Pak Haji). Beliau mengawali pemaparan dengan menyampaikan bahwa Beliau dan tim di Komisi X sementara ini lagi menunggu finalisasi konsep untuk melakukan pengkajian mengenai RUU Revisi Sisdiknas dan RUU Pariwisata.

Urgensitas kedua Undang-Undang ini seiring dengan kondisi kontekstual saat ini. Beliau mengangkat contoh Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Pelabuhan ini merupakan program strategis nasional yang menelan dana lebih dari 43 trilyun. Lapangan dan peluang kerja tentunya memungkinan bagi masyarakat. Bidang kajian utama dari Pelabuhan Patimban adalah layanan kepelabuhanan. Pak Haji menyampaikan bahwa tidak satupun SMK sekitar Pelabuhan tersebut yang membuka program Layanan Kepelabuhanan. Tentu hal ini menjadi sebuah ironi dalam pengembangan dan penguatan SMK. Hal ini tidak hanya terjadi di Subang. Namun beliau yang memiliki data riil mengenai kondisi SMK di Provinsi Banten. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa hal yang sama juga terjadi di Provinsi Banten. Data bahwa tingkat pengangguran terbesar BPS disumbangkan oleh SMK bukan suatu hal yang tidak jelas atau tanpa data. Hal ini dikarenakan bukti bahwa saat beliau menjadi Gubernur, beliau mendapatkan informasi bahwa Banten banyak memiliki program keahlian Perkantoran padahal jumlah kantor di beberapa kabupaten sangat kecil.

Disinilah beliau menekankan kembali bahwa pemikiran Upskilling dan Reskilling sangat penting karena menyangkut pengembangan SDM utamanya SDM Guru. Karena sejalan dengan hal tersebut, beliau menyampaikan pula bahwa di sektor pariwisata yang ada di Indonesia juga ada beberapa tantangan yang terjadi. Indonesia memiliki banyak destinasi wisata namun kekurangan terbesarnya adalah ketersediaan SDM pariwisata yang dapat menunjang dan mendukung sektor pariwisata yang ada di Indonesia.

Dari keseluruhan pemaparan beliau, menunjukkan begitu besar semangat beliau untuk pengembangan SMK di Indonesia. Beliau menitipkan ke BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata untuk menyiapkan masukan, usulan dan konsep untuk dijadikan kajian oleh Komisi X DPR RI. Dalam kesempatan itu pula beliau memberikan kesempatan ke beberapa peserta untuk melakukan dialog dan memberikan masukan mengenai kondisi riil yang ada di masyarakat. Tentu tidak semua SMK Bisnis dan Pariwisata dapat terwakili pada pertemuan ini. Sesuai informasi dari Dr. Akhiruddin – Koordinator Penjaminan MUTU BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata bahwa ada 8.639 sekolah yang membuka SMK Bisnis dan Pariwisata di Indonesia. Hal ini memperlihatkan begitu besar peran SMK Bidang Bispar dan begitu pentingnya program Upskilling dan Reskilling Bidang Bisnis dan Pariwisata.

Pertemuan pagi ini sangat menarik dan peserta sangat antusias mendengarkan dialog dengan Bapak H. Rano Karno. Kondisi ini tentunya menegaskan bahwa demikian besar dukungan Komisi X DPR RI bagi kegiatan Upskilling dan Reskilling 2023 khususnya bidang Bisnis dan Pariwisata.
SMK Bisa, SMK Hebat, SMK Luar Biasa, pekik peserta di akhir sesi ini (MT-020323)


Persiapan Program Upskilling dan Reskilling 2023

Kemendikbudristek, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bisnis dan Pariwisata

Pembukaan Rakor Upreskilling 2023 (Dok:MT)

“What you were taught 10-20 years ago is fast becoming obsolete. Upskill yourself and recreate your world”
― Nicky Verd

Sebanyak 34 orang Kepala Bidang SMK dari masing-masing Dinas Pendididikan Provinsi se Indonesia dan 54 Pusat Belajar dari 29 Provinsi di Indonesia berkumpul di Golden Boutique Hotel Kemayoran dari tanggal 1 s.d. 3 Maret 2023 untuk mendiskusikan dan menyiapkan pelaksanaan Program Upskilling dan Reskilling Tahun 2023 dibawah naungan BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata. Program tahun ini meliputi 9 Program Keahlian.

Program Keahlian tersebut meliputi ;

Tahun ini dicanangkan 2244 orang guru akan diberikan kesempatan mengikuti program Upskilling dan Reskilling pada pusat belajar-pusat belajar yang ada. Program registtrasi nya dapat dilakukan melalui link yang ada pada informasi pendaftaran yaitu di: https://s.id/daftarupre23
Kegiatan Rakor dibuka oleh Bapak Kepala BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata Bapak Sabli, S.H., M.H didampingi oleh Manajemen BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata pada Rabu, 1 Maret 2023. Kegiatan ini membawa misi Program Upskilling dan Reskilling Guru SMK selaras dengan kebutuhan dunia kerja. Peningkatan dan pengembangan kompetensi guru SMK berbasis industri yang selaras dengan perkembangan teknologi dan kompetensi teknis/kejuruan/kerja pada dunia industri, dunia usaha, dunia kerja untuk mengembangkan profesionalisme Guru SMK bidang keahlian dalam melaksanakan peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.

Struktur Program yang akan dilaksanakan pada Rakor kali ini meliputi:
1.      Kebijakan Kemendikbudristek
2.      Kebijakan Bidang Pendidikan di Indonesia
3.      Penjelasan Program dan Kerjasaman BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata
4.      Strategi Implementasi Program Upskilling dan Reskilling BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata 2023
5.      Pola anggaran pada PB dan industri pelaksanaan program upskilling dan reskilling BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata 2023
6.      Review LMS oleh Tim Pengembang LMS dan Ketua Departemen

Urutan Kegiatan Upskilling dan Reskilling BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata, meliputi:

Masuk Daftar Terpopuler di Kompasiana

Tulisan ke-28 Program Februari Ceria

Daftar Tulisan Terpopuler Kompasiana Tanggal 26 Pebruari 2023 -Pukul 16.00 (Dok: MT)

Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa—suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.” ― Seno Gumira Ajidarma, Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara.

Sejak 1 Pebruari 2023 lalu, saya ikut bergabung dengan komunitas Program Februari Ceria. Komunitas ini berdiskusi melalui Grup Whatsapp. Dalam Grup ini setiap peserta didorong untuk menulis 1 buah karya setiap hari, lalu dilaporkan secara periodik per harinya. Cara pelaporannya dengan memasukkan nama pada urutan daftar yang ada disertai link dari tulisan. Tulisan setiap peserta dapat dimasukkan dalam blok pribadi maupun laman daring/online lainnya. Salah satu laman yang direkomendasikan adalah dimasukkan dalam KOMPASIANA.

Bergabung dengan KOMPASIANA bukan merupakan hal baru bagi saya. Seingat saya saya sudah bergabung sejak 4 tahun lalu. Saya mencoba login kembali pada tanggal 19 Pebruari 2023 lalu dan saya menemukan bahwa ternyata saya sudah pernah bergabung dengan Kompasiana pada 13 Desember 2019 sesuai data yang terpampang pada informasi profil saya di laman Kompasiana. Setelah saya cek saya pernah menulis 1 artikel saat itu dan diterbitkan oleh redaksi KOMPASIANA.

Suatu hal menarik dan menantang memasukkan tulisan ke KOMPASIANA karena tulisan kita menjadi teruji karena dipandu dan dipantau oleh ADMIN KOMPASIANA sehingga jika ada tulisan yang tidak memenuhi kriteria akan diinformasikan secara langsung. Di laman Kompasiana juga kita akan dapat membaca dan mendapatkan masukan dari penulis-penulis lainnya yang sudah handal. Saya merasa masuk dalam kawah candradimuka penulisan.

Selain melalui KOMPASIANA, saya juga menampilkan tulisan saya setiap hari melalui web blog pribadi saya https://mustafatope.wordpress.com. Alhamdulillah kalau di webblog ini tulisan saya dan juga informasi yang saya bagikan sudah cukup banyak. Sesuai catatan di laman wordpress saya. Saya mulai bergabung pada 11 Maret 2008. Sampai saat ini sudah lebih dari 200 laman informasi tersaji di webblog saya ini.

Setelah beberapa kali dalam bulan ini saya memasukkan tulisan di Kompasiana. Pada Hari Minggu, 26 Pebruari 2023 setelah melaksanakan shalat Ashar Waktu Indonesia Tengah. Saya membuka Kompasiana dan iseng-iseng saya buka Tab TERPOPULER. Saya tertegun dan sedikit kaget menemukan bahwa Tulisan saya yang berjudul Penguatan Dimensi Lokal melalui Pelibatan 3 Pilar Pendidikan dalam Aktualisasi P5 di Sekolah berada pada urutan Terpopuler kedua. Rasa syukur saya panjatkan dalam hati melihat info tersebut. Segera saya screenshot bagian tersebut sebagai kenangan bagi saya. Kenangan sederhana ini menjadi pemicu bagi saya untuk menulis dan menulis lagi. Awalnya 1 tulisan per hari. Alhamdulillah saat ini saya sudah dapat menulis lebih dari 1 tulisan per harinya.

Terimakasih kepada Penanggung Jawab Program Februari Ceria. Terimakasih kepada teman-teman Peserta Program Februari Ceria. Terimakasih kepada KOMPASIANA dan Terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu/Bapak, Rekan-Rekan dan Semua pembaca yang memberikan dukungan dalam bentuk like, komentar dan ratingnya pada tulisan-tulisan saya.

Semoga semua tulisan-tulisan saya bermanfaat bagi semuanya. Teringat dengan quote “Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi” ― Helvy Tiana Rosa

Terimakasih (MT-280223)

Mengorganisasikan Pengalaman Pembelajaran secara Efektif

Tulisan ke-27 Program Februari Ceria

Kegiatan Pembelajaran (Dok : MT)

Apa yang aku ingat tentang sekolah adalah kenangan-kenangan yang aku buat bersama teman-teman.” (J. J. Watt, Atlet American Football).

Aktivitas bersama peserta didik dalam kelas pembelajaran saya merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan bersama murid-murid di kelas. Saya menikmati kondisi pembelajaran demikian. Pengalaman pembelajaran yang saya lakukan selama ini terlihat memberikan dampak yang baik bagi murid-murid di Kelas.

Dari kegiatan-kegiatan yang terorganisir tersebut, saya dapat melihat munculnya keterampilan pembelajaran berbasis pengalaman yang pada murid-murid di kelas.

Pengalaman pembelajaran yang saya temukan pada murid di kelas pembelajaran materi kepariwisataan yang saya lakukan meliputi:

MENGAMATI

  • Mengamati video/gambar/ membaca artikel pariwisata
  • Mengamati video/gambar/ membaca artikel tentang berbagai jenis objek wisata di Indonesia

MENANYA

  • Mengajukan pertanyaan  terkait dengan pengertian, istilah, sejarah dan hubungan sejarah pariwisata dengan perkembangan pariwisata di daerahnya.
  • Setiap individu dalam kelompok mengajukan pertanyaan  terkait  dengan pengertian, jenis dan ciri produk; serta hubungan objek wisata dengan jenis wisatawan  yang datang

MENGUMPULKAN INFORMASI

  • Mengumpulkan  data secara berkelompok untuk menjawab pertanyaan tentang pengertian, istilah, sejarah dan hubungan sejarah pariwisata dengan perkembangan pariwisata di daerahnya dengan menggunakan berbagai literatur
  • Mengumpulkan  data secara berkelompok untuk menjawab pertanyaan tentang pengertian, jenis dan ciri produk serta objek hubungan objek wisata  dengan jenis wisatawan yang datang pada objek wisata dengan  menggunakan berbagai literatur.
  • Kerja kelompok untuk membandingkan berbagai objek wisata yang ada di Indonesia berdasarkan berbagai lembar tugas

MENALAR/MENGASOSIASI

  • Diskusi kelompok untuk mengolah data tentang siapa pemangku kepentingan industry pariwisata, peran dan manfaatnya, apa kebijakannya, mengapa dilakukan serta apa hubungan pemangku kepentingan, kebijakan dengan   kemajuan industry wisata di wilayahnya.
  • Secara berkelompok menyimpulkan data hasil diskusi
  • Kerja kelompok untuk mengolah dan menyimpulkan data hasil diskusi kelompok

MENGKOMUNIKASIKAN

  • Mempresentasikan hasil  olah  dan kesimpulan data
  • Membuat laporan tertulis hasil kerja kelompok
  • Mempresentaskan  hasil  diskusi
  • Membuat laporan tertulis hasil  diskusi kelompok

Sungguh nikmat jika murid-murid di kelas selalu menemukan pengalaman belajar yang demikian. (MT-270223)

Sambut Baik Perpres 68 Tahun 2022, Mendikbudristek Optimistis Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Semakin Terakselerasi

Siaran Pers
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Nomor: 84/sipers/A6/II/2023

Sambut Baik Perpres 68 Tahun 2022, Mendikbudristek Optimistis Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Semakin Terakselerasi

Jakarta, 21 Februari 2023 – Infrastruktur yang memadai dan sumber daya manusia (SDM) yang unggul adalah dua pilar utama yang harus dipenuhi untuk menyambut Indonesia Emas 2045. Sebagai upaya membangun komitmen dan tanggung jawab bersama dalam menyiapkan SDM tersebut, pemerintah meluncurkan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.

“Dengan mengucap Bismillahirrahmaanirrahim, program Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan vokasi saya luncurkan hari ini,” disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberi sambutan secara virtual di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (21/2).

Menteri Pendidikan, Kebudyaaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi inisiatif Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk menyusun peraturan baru terkait peningkatan mutu pendidikan vokasi. “Ke depan, dengan hadirnya Perpres Nomor 68 Tahun 2022 yang kita luncurkan pada hari ini, saya yakin transformasi dunia pendidikan vokasi akan semakin terakselerasi,” ujar Mendikburistek yang hadir pada acara peluncuran.

Sebagai narasumber utama, Mendikbudristek menyampaikan revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi merupakan upaya pembenahan pendidikan vokasi yang dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan, terintegrasi, dan terkoordinasi. “Empat poin yang harus selalu kita jadikan landasan dalam upaya mengakselerasi peningkatan kualitas satuan pendidikan vokasi, baik itu jenjang SMK maupun perguruan tinggi vokasi,” ucapnya.

Tujuan dari revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi ini, kata Mendikbudristek, adalah untuk mewujudkan SDM vokasi yang kompeten, dibutuhkan di dunia pasar kerja, serta mampu berwirausaha. “Yang kita lakukan dengan revitalisasi ini adalah mentransformasi paradigma pendidikan vokasi dari yang sebelumnya bersifat supply-oriented menjadi demand-oriented, sehingga lulusan pendidikan vokasi benar-benar mampu menjawab kebutuhan dunia kerja dan masyarakat,” kata Mendikbudristek.

Strategi yang akan dilakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut, lanjut Mendikbudristek, pemerintah akan meningkatkan keunggulan spesifik lembaga pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi; peningkatan akses, mutu, dan relevansi penyelenggaraan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi; serta peningkatan partisipasi dunia kerja.

“Ujung-ujungnya, kunci dari kesuksesan seluruh program vokasi kita adalah partisipasi industri. Semakin besar peran industri, semakin baik SMK kita, perguruan tinggi vokasi kita, serta fakultas vokasi kita. Jadi seluruh strategi ini adalah untuk bagaimana caranya agar sekolah-sekolah ini, benar-benar dioperasikan dan orientasinya adalah dari industri,” tutur Mendikburistek.

Ada pun, enam ruang lingkup dari revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden tersebut adalah pertama, perancangan Sistem Informasi Pasar Kerja untuk membantu satuan pendidikan mengetahui kebutuhan tenaga kerja kompeten, mulai dari jumlah, jenis, sampai lokasinya.

Kedua, penyelenggaraan pendidikan SMK berbasis kompetensi, link and match, dan SMK Pusat Keunggulan. Ketiga, penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi berbasis link and match dan dual system. Keempat, penyelenggaraan pelatihan dan kursus keterampilan berbasis kompetensi, future job, skilling, reskilling, dan upskilling.

Kelima, penjaminan mutu pendidikan dan pelatihan vokasi, sertifikat kompetensi, dan akreditasi sertifikat lulusan. Dan keenam, peningkatan peran pemangku kepentingan yang meliputi Kementerian/ Lembaga, pemerintah daerah, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

“Jika keenam hal tersebut dapat kita penuhi, saya yakin lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi di seluruh Indonesia dapat melahirkan lulusan dengan kompetensi unggul yang siap menjawab kebutuhan hari ini dan masa depan,” ujar Mendikbudristek.

Untuk itu, kata Menteri Nadiem, Kemendikbudristek telah dan akan terus berkomitmen untuk mengakselerasi peningkatan mutu pendidikan vokasi salah satunya melalui peluncuran dua episode Merdeka Belajar yang secara spesifik berfokus pada pendidikan vokasi, yakni SMK Pusat Keunggulan dan Kampus Merdeka Vokasi.

“Dan satu hal yang terus menerus kami tekankan adalah kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia kerja karena kolaborasi lintas sektor ini menjadi aspek yang penting,” tegas Mendikbudristek.

Dalam kesempatan ini, Mendikbudristek juga menyampaikan dua dimensi kunci dari pendidikan vokasi, yaitu dimensi kebekerjaan atau kewirausahaan lulusan, serta dimensi kemitraan dan penyelarasan dengan dunia kerja. “Dua hal tersebut telah diimplementasikan secara konkret melalui terobosan Merdeka Belajar, tepatnya melalui skema link and match 8+i yang mendorong kolaborasi yang lebih bermakna antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia kerja, industri, dan entitas bisnis,” tutur Mendikbudristek.

Ada pun elemen-elemen yang meliputi link and match 8+i adalah pelaksanaan magang atau praktik kerja oleh peserta didik, penyusunan kurikulum bersama, praktisi industri mengajar di satuan pendidikan vokasi, implementasi project-based learning dengan projek dari industri, pemberian sertifikasi kompetensi dari industri untuk peserta didik, pelaksanaan riset terapan kolaborasi, pembukaan kelas industri, serta guru atau dosen terlibat atau melakukan magang di industri.

“Kedelapan hal tersebut dilakukan melalui berbagai skema pendanaan, mulai dari matching fund, competitive fund, hibah, beasiswa dari industri, sampai co-investasi yang dilakukan satuan pendidikan dengan dunia kerja,” ucap Mendikburistek.

Dalam implementasi link and match ini, kata Mendikbudristek, terdapat paling tidak lima indikator keberhasilan. Pertama, peningkatan kompetensi dan relevansi lulusan vokasi yang diukur melalui bekerja, berwirausaha, atau melanjutkan studi. Kedua, resource sharing industri dengan satuan pendidikan vokasi, yang mendukung ketersediaan serta kelengkapan infrastruktur dan fasilitas pendukung pembelajaran bagi peserta didik.

Ketiga, kolaborasi berorientasi produk atau jasa yang dihilirisasi, sehingga kerja sama antara satuan pendidikan dengan industri benar-benar mampu melahirkan inovasi yang berdampak luas. Keempat, perguruan tinggi vokasi sebagai research and development industri atau dunia kerja.

Kelima, super tax deduction bagi entitas bisnis sebagai bentuk apresiasi kami bagi pelaku usaha yang berpartisipasi aktif dalam peningkatan mutu pendidikan vokasi; serta efisiensi rekrutmen, pelatihan, atau penyiapan SDM yang didorong dengan pelaksanaan magang atau praktik kerja.

Sebelummya, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartanto selaku Wakil Ketua Pengarah Tim Koordinasi Nasional Vokasi mengapresiasi Kemendikbduristek melalui program matching fund atau kolaborasi antara pihak industri dengan pendidikan vokasi.

“Saya mendengar melalui kolaborasi ini, dana dari pihak swasta yang masuk ke dunia pendidikan mencapai 10 triliun. Ini luar biasa,” tutur Airlangga Hartanto.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

Penguatan Dimensi Lokal melalui Pelibatan 3 Pilar Pendidikan dalam Aktualisasi P5 di Sekolah

Tulisan ke-26 Program Februari Ceria

Dimensi Profil Pelajar Pancasila (Sumber: Buku Panduan P5 Kemdikbudristek)

Profil Pelajar Pancasila yang merupakan profil murid yang ditamatkan oleh satuan pendidikan sesuai amanah yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek melalui penerapan Kurikulum Merdeka. Saat ini satuan pendidikan telah melakukan implementasi P5 dalam beberapa bentuk kegiatan dalam mewujudkan hal tersebut. Tentunya implementasi ini sangat penting untuk dapat didorong dan diperkaya oleh pemerintah setempat, dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi. Dalam Aktualisasi P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), kebijakan yang dapat diambil adalah mendorong terwujudnya Keterlibatan Seluruh Pemangku Kepentingan (Sekolah-Keluarga-Masyarakat). Pada konsep pelibatan 3 Pilar (Sekolah-Keluarga dan Masyarakat)  difokuskan pada kerjasama untuk mewujudkan program bersama sesuai dengan peran masing-masing.

Sehubungan dengan hal tesebut, ada beberapa poin yang saya paparkan sebagai sebuah pemikiran dalam pengembangan implementasi P5 di masing-masing satuan pendidikan.

Tantangan

  • Sinergi pemangku kepentingan, terutama Keluarga dan Masyarakat, pada program pengembangan kegiatan P5 di sekolah masih kurang
  • Belum semua sekolah memberdayakan Fasilitator Eksternal (Keluarga dan Masyarakat)
  • Manajemen sekolah masih cenderung  melaksanakan kegiatan P5 berbasis Modul Nasional

Bagaimana Bentuk Penguatan Dimensi Lokal dengan Pelibatan 3 Pilar Pendidikan

SEKOLAH/SATUAN PENDIDIKAN

  • Membentuk Tim Fasilitator Aktualisasi P5 yang melibatkan Keluarga dan Masyarakat sebagai Fasilitator Eksternal
  • Menjalankan  kegiatan Aktualisasi P5 melakukan pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara transparan dan akuntabel.
  • Membangun komunikasi untuk kolaborasi antara orang tua peserta didik, warga satuan pendidikan, dan Fasilitator P5: masyarakat, komunitas, universitas, praktisi, dsb.
  • Mengembangkan komunitas praktisi di satuan pendidikan untuk peningkatan kompetensi pendidik yang berkelanjutan
  • Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan mengevaluasi pengembangan aktivitas dan asesmen P5 berbasis potensi lokal

KELUARGA DAN MASYARAKAT

  • Menjadi sumber belajar yang bermakna bagi murid/peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan P5
  • Membantu menemukan atau mengidentifikasi isu atau masalah yang ada serta memberikan informasi sebagai Fasilitator Eksternal terkait dengan isu tersebut
  • Memberikan dukungan berupa pendampingan, khususnya dalam pelaksanaan P5 di luar lingkungan satuan pendidikan

Strategi mengoptimalkan Aktualisasi P5 melalui Kolaborasi 3 Pilar Pendidikan

  • Strategi 1: Mendorong keterlibatan keluarga dan masyarakat
  • Strategi 2: Menyediakan ruang dan kesempatan untuk berkolaborasi
  • Strategi 3: Membudayakan nilai kerja yang positif
  • Strategi 4: Memastikan efektivitas kegiatan secara berkesinambungan
  • Strategi 5 : Evaluasi berkala dan adaptasi projek profil sesuai dimensi lokal

Gambaran Aktualisasi P5 Berbasis Dimensi Lokasl dengan Pelibatan 3 Pilar Pendidikan

  • Bu Jauzah, Orang Tua salah seorang murid/peserta didik.
  • Bu Jauzah mengamati bahwa anaknya ketika kembali dari sekolah seringkali langsung saja masuk ke rumah tanpa memberi salam dan seringkali menelantarkan peralatan sekolahnya di ruang tamu.
  • Dari observasi tersebut Bu Jauzah menemukan, anaknya belum mengembangkan Akhlak Pribadi, Akhlak kepada Manusia dan  Pemahaman diri dan Situasi serta Regulasi Diri
  • Bu Jauzah mendukung inisiatif Tim Fasilitator P5 di sekolah anaknya untuk membuat Aktualisasi Topik/Projek bertema Gaya Hidup Berkelanjutan.
  • Dengan bantuan dana dari Komite, murid/peserta didik di sekolah anaknya melakukan kegiatan di sekolah untuk merefleksikan Akhlak Pribadi, Akhlak kepada Manusia dan  Pemahaman diri dan Situasi serta Regulasi Diri sesuai dengan konteks lokal melalui diskusi dengan Pemuka Masyarakat yang diundang oleh sekolah sebagai Fasilitator Eksternal
  • Di akhir projek profil, Bu Jauzah lega karena anaknya telah terbiasa mengucapkan salam dan mengatur peralatan sekolahnya serta memaknai budaya lokal dalam hal tatakrama sebagai cerminan berkembangnya dimensi Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia dan Dimensi Mandiri.

Membangun Budaya Satuan Pendidikan dalam Aktualisasi P5 Berbasis Dimensi Lokal dengan Pelibatan 3 Pilar Pendidikan

Warga Sekolah, Keluarga dan Masyarakat seharusnya memiliki 3 aspek berikut:

  • Berpikiran Terbuka
  • Senang Mempelajari Hal Baru
  • Kolaboratif

Semoga paparan di atas dapat menjadi alternatif dalam pengembangan P5 di ssatuan pendidikan masing-masing. upaya ini untuk mendorong dan mengembangkan murid menjadi manusia yang bermanfaat dan berguna. Albert Einstein mengatakan “Lebih penting menjadi manusia yang berguna dari pada menjadi manusia yang sukses.” (MT-260223)

Dilema HP

Tulisan ke-25 Program Februari Ceria

suasana pembelajaran Dilema HP (Dok: MT)

Koq banyak kabel sambungan listrik di kelas ini?. Pertanyaan ini sering saya ajukan ketika masuk di setiap kelas yang saya ajar. Tentu sebagai guru kita sering berhadapan dengan tantangan dan kondisi pembelajaran di kelas kita masing-masing. Murid-murid kita saat ini sangat akrab dengan gawai. Keakraban mereka tentunya akan menjadi sebuah potensi yang dapat kita maksimalkan secara positif untuk dijadikan sebagai media pembelajaran yang sekaligus memperkuat model dan metode pembelajaran yang kita laksanakan di dalam kelas.

“Dilema Hp – Discovery learning manual dan HP”. Kegiatan pembelajaran ini saya laksanakan pada pembelajaran Pemesanan Tempat dan Penghitungan Tarif Penerbangan.

Istilah Dilema Hp saya gunakan untuk menggugah murid dalam pembelajaran agar gawai (handphone) yang mereka sering gunakan dimanfaatkan sebagai sumber belajar.

Kegiatan dalam Dilema Hp ini saya susun berdasarkan urutan fase berikut:

Fase 1 : ORIENTASI

Pada fase orientasi ini guru melakukan beberapa kegiatan :

  • Memberikan informasi mengenai materi yang akan dibahas dan didiskusikan
  • Memperlihatkan Manual Fares Rules yang akan dipergunakan dalam pembelajaran
  • Menginformasikan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran
  • Menginformasikan mengapa saat pembelajaran kali ini menggunakan gawai (HP)
  • Mengingatkan aturan sekolah mengenai penggunaan gawai
  • Memberikan info mengenai materi Special Fares
  • Menginformasikan dan memperlihatkan lembar kerja

Fase 2 : KOLABORASI

Fase kedua adalah fase kolaborasi. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan di kelas meliputi:

  • Guru meminta peserta didik membentuk kelompok
  • Peserta didik mengatur kelas untuk tempat bekerja kelompok
  • Guru menginformasikan untuk mengambil manual book dan menyiapkan gawai
  • Guru mengawasi pengaturan kelas

Fase 3 : EKSPLORASI

Dalam fase 3 ini, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan peserta didik:

  • Guru membagikan lembar kerja
  • Guru mengingatkan cara menyelesaikan lembar kerja
  • Peserta didik dalam kelompoknya melakukan eksplorasi menggunakan buku panduan (manual book) dan gawai (handphone)

Fase 4 : ANALISIS DAN DISKUSI

Pada fase 4 ini, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan peserta didik:

  • Peserta didik melakukan analisis dan diskusi menggunakan manual dan HP
  • Guru mendatangi dan mengecek setiap kelompok dalam melaksanakan aktivitasnya
  • Peserta didik melakukan diskusi dengan teman-temannya

Fase 5 : PRESENTASI

Dalam fase 5 ini peserta didik diminta secara bergantian mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

Fase 6 : REFLEKSI

Dalam fase 6 ini  dilakuan beberapa kegiatan :

  • Guru membuat resume hasil presentasi peserta didik
  • Guru menanyakan apakah penggunaan manual book dan handphone dirasakan kemanfaatannya
  • Menanyakan maana yang lebih dirasa memudahkan
  • Menekankan bahwa kedua alat bantu tersebut saling melengkapi
  • Menyarankan penggunaan bahasa Inggris yang baik dan benar
  • Berterima kasih atas partisipasi peserta didik

Semoga fase-fase yang saya tuliskan dapat menjadi informasi dan alternatif bagi rekan-rekan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas masing-masing (MT-250223)

Pengembangan Wisata Sungai Tallo

Tulisan ke-24 Program Februari Ceria

Rangkaian Foto Sungai Tallo – googleimage

SELAYANG PANDANG Sungai Tallo

  • Sungai ini memiliki panjang sekitar 19 kilometer
  • Sungai Tallo memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat sekitarnya,
  • Selama beberapa tahun terakhir, Sungai Tallo mengalami masalah pencemaran akibat limbah industri dan limbah rumah tangga yang dibuang langsung ke sungai.
  • Belakangan ini telah dilakukan berbagai upaya untuk memulihkan Sungai Tallo
  • Sudah dimulai pengembangan wisata sungai di sekitar Sungai Tallo, seperti menyediakan wahana perahu dayung dan menyelam

FAKTA SEJARAH Sungai Tallo

  • Sungai Tallo telah menjadi jalur transportasi utama sejak zaman kolonial Belanda,
  • Selama masa penjajahan Jepang, Sungai Tallo digunakan sebagai tempat pelatihan prajurit dan pusat distribusi bahan makanan dan obat-obatan.
  • Setelah Indonesia merdeka, Sungai Tallo semakin berkembang sebagai pusat kegiatan industri, seperti tekstil dan pengolahan makanan

GAMBARAN LOKASI Sungai Tallo

Sungai Tallo terletak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Secara geografis, Sungai Tallo berada di koordinat 5°09’12.5″S, 119°24’22.9″E. Sungai ini memiliki panjang sekitar 19 kilometer, dan mengalir melalui beberapa kelurahan di Kota Makassar, antara lain: Kelurahan Tallo, Kelurahan Pattunuang, Kelurahan Sawerigading, Kelurahan Ujung Tanah, Kelurahan Lakkang, Kelurahan Tamalate.

Potensi sejarah sungai tallo

Sungai Tallo memiliki potensi sejarah yang cukup besar sebagai salah satu sungai utama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Berikut adalah beberapa potensi sejarah yang terdapat di Sungai Tallo:

  1. Jejak Kolonial Belanda: Sungai Tallo telah menjadi jalur transportasi utama sejak zaman kolonial Belanda. Pada masa itu, sungai ini digunakan sebagai jalur pengangkutan hasil pertanian, seperti padi dan buah-buahan dari daerah sekitar ke pelabuhan Makassar. Sehingga, di sepanjang Sungai Tallo terdapat beberapa bangunan tua peninggalan zaman kolonial Belanda yang dapat menjadi saksi bisu jejak sejarah tersebut.
  2. Peninggalan Budaya Makassar: Sungai Tallo juga terdapat beberapa peninggalan budaya Makassar yang menjadi warisan sejarah. Misalnya, rumah-rumah adat yang berada di sekitar Sungai Tallo, seperti rumah adat Toraja dan rumah adat Bugis. Selain itu, di sekitar Sungai Tallo terdapat pula beberapa situs sejarah, seperti situs makam raja-raja Makassar.
  3. Peran Penting dalam Sejarah Kota Makassar: Sungai Tallo telah menjadi bagian penting dari sejarah Kota Makassar sejak zaman dahulu. Selama masa penjajahan Jepang, Sungai Tallo digunakan sebagai tempat pelatihan prajurit dan pusat distribusi bahan makanan dan obat-obatan. Selain itu, pada masa awal kemerdekaan Indonesia, Sungai Tallo menjadi pusat kegiatan industri dan transportasi yang penting bagi Kota Makassar.

Dengan potensi sejarah yang dimilikinya, Sungai Tallo dapat menjadi destinasi wisata sejarah yang menarik bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan kebudayaan lokal.

Potensi budaya sungai tallo

Sungai Tallo memiliki potensi budaya yang kaya karena terdapat berbagai kebudayaan dan etnis yang bermukim di sekitar sungai tersebut. Berikut adalah beberapa potensi budaya yang dapat ditemukan di sekitar Sungai Tallo:

  1. Kebudayaan Bugis: Kebudayaan Bugis sangat kuat di sekitar Sungai Tallo. Ada banyak rumah tradisional Bugis yang dapat ditemukan di sepanjang Sungai Tallo, serta beberapa acara budaya seperti tari-tarian, musik, dan seni pertunjukan lainnya.
  2. Kebudayaan Makassar: Selain kebudayaan Bugis, kebudayaan Makassar juga menjadi salah satu kebudayaan yang cukup kental di sekitar Sungai Tallo. Misalnya, rumah adat Makassar yang dikenal dengan tongkonan, serta banyaknya situs sejarah dan makam raja-raja Makassar.
  3. Pesta Rakyat: Di sekitar Sungai Tallo juga terdapat beberapa pesta rakyat seperti pesta Adat Meleangga, dan pesta Rambu Solo yang biasanya diadakan di sekitar rumah adat Bugis atau Makassar.
  4. Kuliner Lokal: Kuliner lokal juga menjadi bagian dari potensi budaya Sungai Tallo, karena terdapat banyak makanan khas Sulawesi Selatan seperti Coto Makassar, Konro, dan Sop Saudara yang dapat ditemukan di sekitar Sungai Tallo.

Potensi budaya yang dimiliki oleh Sungai Tallo dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi kebudayaan dan tradisi lokal di Sulawesi Selatan. Wisatawan dapat mengunjungi tempat-tempat seperti rumah adat, situs sejarah, dan ikut serta dalam acara budaya yang diadakan di sekitar Sungai Tallo.

Potensi alam sungai tallo

Sungai Tallo memiliki potensi alam yang cukup besar karena terletak di daerah tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati. Berikut adalah beberapa potensi alam yang dapat ditemukan di sekitar Sungai Tallo:

  1. Ekosistem Mangrove: Sungai Tallo merupakan habitat bagi tumbuhan mangrove yang tumbuh di daerah muara sungai dan tepi pantai. Ekosistem mangrove memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan ekosistem di daerah pesisir, serta menjadi tempat hidup bagi berbagai jenis fauna seperti ikan, burung, dan reptil.
  2. Keragaman Hayati: Sungai Tallo juga memiliki keragaman hayati yang cukup tinggi, terutama pada lingkungan hutan dan lahan basah di sekitar sungai. Beberapa spesies yang dapat ditemukan di sekitar Sungai Tallo antara lain berbagai jenis ikan, udang, kepiting, burung, dan hewan reptil seperti ular dan biawak.
  3. Tempat Memancing: Sungai Tallo juga merupakan tempat yang populer bagi para penggemar memancing. Beberapa jenis ikan yang dapat ditangkap di Sungai Tallo adalah ikan bandeng, ikan kakap merah, ikan kerapu, dan banyak lagi.
  4. Tempat Rekreasi: Selain itu, Sungai Tallo juga dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi karena memiliki pemandangan yang indah dan udara yang segar. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di sekitar Sungai Tallo antara lain berjalan-jalan, jogging, dan piknik.

Dengan potensi alam yang dimilikinya, Sungai Tallo dapat menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi bagi para wisatawan yang tertarik dengan keindahan alam dan ingin menikmati suasana yang tenang dan sejuk. Wisatawan dapat menjelajahi Sungai Tallo dengan menyewa perahu atau melakukan trekking di sekitar hutan mangrove.

Potensi buatan manusia sungai tallo

Sungai Tallo memiliki banyak potensi buatan manusia yang merupakan warisan budaya dari masa lalu. Berikut adalah beberapa potensi buatan manusia yang dapat ditemukan di sekitar Sungai Tallo:

  1. Rumah Adat: Terdapat banyak rumah adat atau tongkonan yang merupakan ciri khas budaya Sulawesi Selatan. Rumah adat tersebut dapat ditemukan di sepanjang Sungai Tallo dan sekitarnya, dan merupakan salah satu daya tarik wisata budaya di Sulawesi Selatan.
  2. Situs Sejarah: Selain rumah adat, Sungai Tallo juga memiliki beberapa situs sejarah penting seperti Benteng Ujung Pandang dan Benteng Rotterdam yang dibangun pada masa kolonial Belanda. Kedua benteng tersebut masih bisa dijumpai di sekitar Sungai Tallo dan menjadi tempat yang populer bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan budaya Sulawesi Selatan.
  3. Masjid Tua: Di sekitar Sungai Tallo juga terdapat Masjid Tua yang dibangun pada abad ke-16 oleh Kesultanan Bone, salah satu kerajaan terbesar di Sulawesi Selatan. Masjid Tua ini masih berdiri hingga saat ini dan menjadi tempat yang penting bagi umat Islam di Sulawesi Selatan.
  4. Jembatan Kuning: Jembatan Kuning adalah jembatan yang melintasi Sungai Tallo dan merupakan jembatan tertua di Makassar. Jembatan ini dibangun pada tahun 1932 oleh pemerintah Belanda dan masih berdiri hingga saat ini, menjadi tempat yang populer bagi wisatawan untuk berfoto dan menikmati pemandangan Sungai Tallo.

Dengan keberadaan potensi buatan manusia yang melimpah di sekitar Sungai Tallo, wisatawan dapat menikmati wisata budaya dan sejarah yang kaya di Sulawesi Selatan. Terdapat banyak aktivitas yang dapat dilakukan di sekitar Sungai Tallo, seperti berjalan-jalan di sepanjang Sungai Tallo, mengunjungi rumah adat dan situs sejarah, serta mengikuti acara budaya yang diadakan di sekitar sungai tersebut.

Tema wisata sungai tallo

Tema wisata Sungai Tallo dapat dikembangkan berdasarkan potensi yang dimilikinya, seperti wisata budaya, sejarah, alam, dan buatan manusia. Berikut adalah beberapa tema wisata yang dapat dikembangkan di Sungai Tallo:

  1. Wisata Sejarah: Mengingat Sungai Tallo memiliki banyak situs sejarah penting seperti Benteng Ujung Pandang dan Benteng Rotterdam, tema wisata sejarah dapat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan budaya Sulawesi Selatan.
  2. Wisata Budaya: Sulawesi Selatan memiliki budaya yang kaya, dan wisata budaya dapat menjadi tema wisata yang menarik bagi wisatawan yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang kebudayaan lokal. Rumah adat atau tongkonan, Masjid Tua, dan acara budaya yang diadakan di sekitar Sungai Tallo dapat menjadi daya tarik wisata budaya di kawasan tersebut.
  3. Wisata Alam: Sungai Tallo memiliki potensi alam yang indah, seperti keindahan air terjun, hutan bakau, dan keanekaragaman hayati. Tema wisata alam dapat menjadi pilihan bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Sulawesi Selatan.
  4. Wisata Kuliner: Sulawesi Selatan memiliki banyak kuliner khas yang lezat, seperti Coto Makassar, Konro, dan Pallubasa. Tema wisata kuliner dapat menjadi pilihan bagi wisatawan yang ingin mencicipi kelezatan kuliner khas Sulawesi Selatan di sekitar Sungai Tallo.
  5. Wisata Petualangan: Wisata petualangan seperti rafting atau mendaki gunung dapat menjadi tema wisata yang menarik di sekitar Sungai Tallo. Kegiatan tersebut dapat menarik wisatawan yang mencari tantangan dan pengalaman baru.

Dengan tema-tema wisata yang beragam, Sungai Tallo dapat menjadi tujuan wisata yang menarik bagi berbagai kalangan wisatawan.

Kebijakan pengembangan wisata Sungai Tallo dapat dibuat untuk memastikan bahwa pengembangan wisata dilakukan secara berkelanjutan dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat setempat. Beberapa kebijakan pengembangan wisata Sungai Tallo yang dapat dipertimbangkan adalah:

  1. Konservasi lingkungan: Kebijakan pengembangan wisata harus memperhatikan konservasi lingkungan dan memastikan bahwa lingkungan tidak terganggu oleh aktivitas wisata. Perlu dilakukan upaya untuk meminimalkan dampak negatif dari kegiatan wisata dan meningkatkan kesadaran masyarakat dan wisatawan terhadap pentingnya konservasi lingkungan.
  2. Partisipasi masyarakat: Kebijakan pengembangan wisata harus memastikan partisipasi aktif masyarakat setempat dalam pengembangan wisata. Masyarakat harus terlibat dalam perencanaan, implementasi, dan manajemen wisata untuk memastikan bahwa wisata memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
  3. Pengembangan infrastruktur: Kebijakan pengembangan wisata harus memperhatikan pengembangan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan wisata. Infrastruktur yang dibutuhkan seperti aksesibilitas, transportasi, dan fasilitas publik harus ditingkatkan untuk meningkatkan pengalaman wisatawan.
  4. Peningkatan kualitas sumber daya manusia: Kebijakan pengembangan wisata harus memperhatikan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam industri wisata. Peningkatan kualitas sumber daya manusia seperti pelatihan dan pendidikan akan meningkatkan kualitas layanan wisata dan berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal.
  5. Pemantauan dan evaluasi: Kebijakan pengembangan wisata harus melibatkan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk mengevaluasi dampak dari kegiatan wisata. Evaluasi tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki kebijakan dan meningkatkan pengelolaan wisata secara berkelanjutan.

Dengan kebijakan pengembangan wisata yang baik, Sungai Tallo dapat dikembangkan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat serta wisatawan yang berkunjung.

Aksesibilitas sungai tallo

Sungai Tallo terletak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Aksesibilitas ke Sungai Tallo cukup mudah karena lokasinya yang terletak di pusat kota dan dapat dijangkau dengan kendaraan umum dan pribadi. Beberapa opsi transportasi yang dapat digunakan untuk mencapai Sungai Tallo adalah sebagai berikut:

  1. Kendaraan umum: Anda dapat menggunakan kendaraan umum seperti angkutan kota atau taksi untuk menuju Sungai Tallo. Sebagian besar angkutan kota di Kota Makassar menuju pusat kota dan berhenti di beberapa titik strategis seperti halte dan terminal.
  2. Kendaraan pribadi: Jika Anda membawa kendaraan pribadi, Anda dapat menggunakan peta atau aplikasi navigasi untuk mencari rute tercepat menuju Sungai Tallo. Di sekitar Sungai Tallo terdapat beberapa tempat parkir yang dapat digunakan oleh wisatawan.
  3. Perahu tradisional: Selain kendaraan darat, wisatawan juga dapat menggunakan perahu tradisional yang tersedia di Sungai Tallo untuk menikmati pemandangan dan kegiatan wisata seperti memancing atau berkeliling sungai.
  4. Sepeda: Untuk pengalaman yang lebih berkesan, wisatawan juga dapat menggunakan sepeda untuk menjelajahi sekitar Sungai Tallo. Di sekitar Sungai Tallo terdapat beberapa jalur sepeda yang dapat dinikmati oleh penggemar sepeda.

Dengan aksesibilitas yang mudah, Sungai Tallo menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Selain itu, infrastruktur transportasi yang baik juga memudahkan pengelolaan dan pengembangan wisata Sungai Tallo.

Atraksi wisata sungai tallo

Sungai Tallo menawarkan banyak atraksi wisata yang menarik bagi wisatawan. Berikut beberapa atraksi wisata yang dapat dinikmati di Sungai Tallo:

  1. Perahu tradisional: Wisatawan dapat menggunakan perahu tradisional yang tersedia di Sungai Tallo untuk menikmati pemandangan yang indah sepanjang sungai. Wisatawan juga dapat melakukan aktivitas seperti memancing atau berkeliling sungai.
  2. Jembatan Merah: Jembatan Merah adalah jembatan yang menghubungkan dua sisi Sungai Tallo. Jembatan ini menjadi ikon kota Makassar dan menawarkan pemandangan yang menakjubkan dari sungai.
  3. Museum La Galigo: Museum ini menyimpan sejarah dan budaya Sulawesi Selatan yang kaya dan bervariasi. Museum La Galigo memiliki koleksi yang luas dan beragam, termasuk senjata tradisional, pakaian adat, dan ukiran kayu.
  4. Rumah Adat Bugis: Wisatawan dapat mengunjungi rumah adat Bugis yang terletak di sepanjang Sungai Tallo untuk melihat arsitektur tradisional dan belajar tentang kebudayaan Bugis.
  5. Pasar Sentral Makassar: Pasar Sentral Makassar adalah pasar tradisional yang terletak di sepanjang Sungai Tallo. Wisatawan dapat mencicipi kuliner khas Sulawesi Selatan seperti coto Makassar, konro, dan pallumara.
  6. Taman Lalu Lintas: Taman Lalu Lintas adalah taman bermain yang terletak di sepanjang Sungai Tallo. Taman ini menawarkan berbagai macam wahana dan permainan yang cocok untuk anak-anak dan keluarga.
  7. Festival Sungai Tallo: Festival Sungai Tallo adalah acara tahunan yang diselenggarakan di sepanjang Sungai Tallo. Festival ini menampilkan berbagai macam pertunjukan seni dan budaya, seperti tari tradisional, musik, dan parade kapal hias.

Itulah beberapa atraksi wisata yang dapat dinikmati di Sungai Tallo. Dengan berbagai macam atraksi yang menarik, Sungai Tallo menjadi destinasi wisata yang populer di kota Makassar.

Aktivitas Wisata Sungai Tallo

Sungai Tallo menawarkan berbagai aktivitas wisata yang menarik bagi wisatawan. Berikut beberapa aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Sungai Tallo:

  1. Berkeliling sungai dengan perahu: Wisatawan dapat menikmati pemandangan yang indah sepanjang Sungai Tallo dengan menaiki perahu tradisional yang tersedia di sepanjang sungai. Aktivitas ini cocok untuk wisatawan yang ingin merasakan sensasi berada di atas sungai.
  2. Memancing: Sungai Tallo menjadi tempat yang populer untuk memancing. Wisatawan dapat memancing di sepanjang sungai dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia atau menyewa perahu untuk mencari spot memancing yang lebih baik.
  3. Menikmati kuliner khas Sulawesi Selatan: Sungai Tallo menjadi tempat yang populer untuk mencicipi kuliner khas Sulawesi Selatan. Wisatawan dapat mencoba berbagai macam hidangan seperti coto Makassar, konro, dan pallumara di pasar tradisional atau restoran yang tersebar di sepanjang sungai.
  4. Berjalan-jalan di sepanjang Sungai Tallo: Wisatawan dapat berjalan-jalan di sepanjang Sungai Tallo dan menikmati pemandangan yang menakjubkan dari tepi sungai. Wisatawan dapat mengunjungi berbagai objek wisata seperti Museum La Galigo, Rumah Adat Bugis, dan Pasar Sentral Makassar yang terletak di sepanjang sungai.
  5. Festival Sungai Tallo: Festival Sungai Tallo adalah acara tahunan yang diselenggarakan di sepanjang Sungai Tallo. Festival ini menampilkan berbagai macam pertunjukan seni dan budaya, seperti tari tradisional, musik, dan parade kapal hias. Wisatawan dapat mengunjungi festival ini dan merasakan keunikan budaya Sulawesi Selatan.
  6. Bersepeda di sepanjang Sungai Tallo: Wisatawan dapat menyewa sepeda dan bersepeda di sepanjang Sungai Tallo. Aktivitas ini memberikan pengalaman yang menyenangkan dan sekaligus menyehatkan.

Itulah beberapa aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Sungai Tallo. Dengan berbagai macam aktivitas yang menarik, Sungai Tallo menjadi destinasi wisata yang populer di kota Makassar.

Amenitas Sungai Tallo

Sungai Tallo menyediakan berbagai amenitas atau fasilitas yang dapat mendukung kenyamanan dan keamanan wisatawan yang berkunjung, antara lain:

  1. Restoran dan kafe: Terdapat berbagai macam restoran dan kafe yang menyajikan makanan dan minuman khas Sulawesi Selatan di sepanjang Sungai Tallo. Wisatawan dapat menikmati hidangan khas sambil menikmati pemandangan Sungai Tallo.
  2. Tempat parkir: Tempat parkir tersedia di beberapa titik di sepanjang Sungai Tallo untuk memudahkan wisatawan yang datang dengan kendaraan pribadi.
  3. Toilet umum: Toilet umum tersedia di sepanjang Sungai Tallo, yang dapat digunakan oleh wisatawan dengan mudah.
  4. Area bermain anak: Area bermain anak tersedia di beberapa tempat di sepanjang Sungai Tallo, seperti taman atau pusat perbelanjaan.
  5. Fasilitas olahraga: Wisatawan dapat menemukan berbagai fasilitas olahraga di sepanjang Sungai Tallo, seperti lapangan basket, lapangan futsal, atau arena voli pantai.
  6. Transportasi umum: Terdapat berbagai moda transportasi umum yang tersedia di sepanjang Sungai Tallo, seperti angkutan kota dan taksi, yang dapat memudahkan wisatawan dalam berkeliling kota.
  7. Penginapan: Terdapat berbagai macam penginapan yang tersedia di sekitar Sungai Tallo, seperti hotel, homestay, atau guest house, yang dapat dipilih oleh wisatawan sesuai dengan kebutuhan dan budget.
  8. Petugas keamanan: Petugas keamanan tersebar di sepanjang Sungai Tallo untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung.

Itulah beberapa amenitas atau fasilitas yang dapat ditemukan di sepanjang Sungai Tallo. Dengan adanya berbagai amenitas ini, Sungai Tallo dapat memberikan pengalaman wisata yang lebih baik dan memuaskan bagi wisatawan yang datang.

Strategi pengembangan wisata sungai tallo:

  1. Menjaga kebersihan dan kelestarian sungai: Penting untuk menjaga kebersihan dan kelestarian sungai untuk mempertahankan daya tarik wisata sungai. Hal ini bisa dilakukan dengan menggalakkan program pengelolaan sampah, penghijauan sungai, dan pencegahan pencemaran lngkungan.
  2. Meningkatkan kualitas layanan wisata: Kualitas layanan wisata yang baik dapat menarik wisatawan untuk berkunjung kembali. Perbaikan layanan seperti penginapan yang nyaman, restoran yang menyediakan hidangan khas lokal, dan penyediaan transportasi yang mudah dapat meningkatkan pengalaman wisatawan.
  3. Membangun kerja sama antar pemangku kepentingan: Kerja sama antar pihak yang terkait, seperti pemerintah, masyarakat lokal, dan pengusaha wisata, penting untuk pengembangan wisata sungai yang berkelanjutan. Pihak-pihak tersebut dapat bekerja sama dalam pengelolaan dan promosi wisata sungai.
  4. Mengembangkan paket wisata yang beragam: Pengembangan paket wisata yang beragam dapat menarik minat wisatawan dengan minat yang berbeda-beda. Misalnya, paket wisata rafting untuk wisatawan yang mencari petualangan, atau paket wisata kuliner untuk wisatawan yang ingin mencicipi hidangan lokal.
  5. Meningkatkan aksesibilitas wisata: Meningkatkan aksesibilitas ke lokasi wisata sungai, seperti memperbaiki jalan dan menyediakan jalur transportasi publik yang mudah, dapat membantu meningkatkan jumlah kunjungan wisata.
  6. Menggunakan teknologi: Pemanfaatan teknologi, seperti promosi melalui media sosial, aplikasi pemesanan online, atau teknologi yang ramah lingkungan, dapat membantu meningkatkan efisiensi dan pengalaman wisatawan.
  7. Menyediakan pelatihan bagi pelaku wisata: Pelatihan bagi pelaku wisata, seperti pelatihan pemandu wisata, pelatihan bahasa asing, atau pelatihan manajemen wisata, dapat membantu meningkatkan kualitas layanan wisata dan mempromosikan keunggulan wisata sungai secara lebih baik.

Pihak yang terlibat dalam pengembangan wisata sungai tallo :

  1. Pemerintah: Pemerintah daerah bertanggung jawab untuk mengembangkan wisata sungai di wilayahnya. Pemerintah dapat memberikan insentif dan peraturan yang mendukung pengembangan wisata sungai. Pemerintah juga bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitar sungai.
  2. Masyarakat lokal: Masyarakat lokal merupakan pihak yang berperan penting dalam pengembangan wisata sungai. Mereka dapat berperan sebagai pelaku wisata, seperti penyedia homestay atau makanan khas lokal. Selain itu, masyarakat lokal juga dapat berperan dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar sungai.
  3. Pengusaha wisata: Pengusaha wisata dapat memainkan peran penting dalam pengembangan wisata sungai. Mereka dapat membuka bisnis penyedia jasa wisata, seperti perahu motor, perahu dayung, arung jeram, atau penyedia jasa penginapan dan restoran.
  4. Lembaga swadaya masyarakat: Lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau organisasi nirlaba juga dapat berperan dalam pengembangan wisata sungai. Mereka dapat menggalang dana dan bekerja sama dengan pemerintah atau pengusaha wisata untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar sungai.
  5. Media dan influencer: Media dan influencer dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan wisata sungai. Mereka dapat memberikan liputan atau promosi yang lebih luas dan kreatif tentang keindahan dan potensi wisata sungai.
  6. Pendidikan dan penelitian: Pendidikan dan penelitian juga dapat berperan dalam pengembangan wisata sungai. Misalnya, melalui pengembangan kurikulum dan penelitian tentang keberlanjutan lingkungan sekitar sungai dan pelatihan bagi pelaku wisata.
  7. Wisatawan: Wisatawan juga memiliki peran penting dalam pengembangan wisata sungai. Mereka dapat memberikan umpan balik dan memberikan informasi tentang potensi wisata sungai kepada orang lain. Wisatawan yang puas dengan pengalaman wisata sungai juga dapat menjadi duta pariwisata yang mempromosikan wisata sungai kepada orang lain.

Demikian paparan kajian mengenai Sungai Tallo sebagai salah satu potensi wisata di Kota Makassar.

Sumber: beberapa sumber terkait dari internet dan tulisan sendiri (MT-23223)

Mendapati Murid Merokok dan Terlambat

Tulisan ke-23 Program Februari Ceria

Himbauan kepada murid (Dok: MT)

Benar, merokok dan terlambat datang ke sekolah tidak baik untuk kesehatan dan juga untuk masa depan murid. Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit serius seperti kanker, penyakit jantung, stroke, dan lain sebagainya. Selain itu, merokok juga dapat mempengaruhi kualitas hidup dan memperpendek usia seseorang.

Sementara itu, terlambat datang ke sekolah juga tidak baik karena dapat mengganggu proses pembelajaran dan konsentrasi siswa lain. Selain itu, terlambat datang ke sekolah juga dapat memberikan kesan buruk terhadap sikap dan disiplin murid di masa depan.

Oleh karena itu, penting bagi murid untuk memahami pentingnya kesehatan dan disiplin dalam kehidupan sehari-hari, dan penting bagi guru untuk memberikan edukasi dan mendukung perubahan perilaku positif pada murid. Pernyataan-pernyataan di atas saya dapatkan dari elaborasi yang dihasilkan oleh chatGPT OpenAI.

Pagi ini seperti biasanya, aktivitas pagi bersama teman-teman saya adalah memantau kedatangan murid di sekolah kami. Alhamdulillah pagi ini di sekitar wilayah SMK Negeri 4 Makassar yang berlokasi di Jl. Bandang 140, Makassar, cuaca berawan namun tidak lagi turun hujan. Nampaknya semalam hujan cukup deras mengguyur daerah ini karena sisa air di jalan raya masih terlihat. Lokasi ini berada di utara kota Makassar, tidak jauh dari wilayah Pelabuhan Laut Soekarno-Hatta. Rasa bangga menyeruak melihat orang tua, saudara, keluarga, pengemudi transportasi umum bergegas dan berlomba menurunkan murid-murid kami. Bersamaan datangnya dengan murid-murid yang mengendarai motor nya sendiri. Suatu dilema bagi kami karena murid Kelas X pun sudah ada yang mengendarai kendaraaan bermotor padahal secara aturan lalu lintas tentunya mereka belum memenuhi syarat. Kami berupaya mengingatkan mereka dan juga menyampaikan dalam beberapa kesempatan bertemu orang tua untuk tidak memberikan kesempatan berkendara sendiri murid yang belum cukup umur menurut peraturan lalu lintas di negara kita.

Setelah mengawasi murid-murid yang datang pada pagi hari ini, saya tergerak untuk berjalan ke sudut lain dari sekolah kami. Sebagai gambaran lokasi sekolah kami tidak terlalu luas, namun berada di posisi jalan yang strategis dan terletak dalam 1 blok area yang dikelilingi oleh jalanan umum. Saya berjalan perlahan ke sudut belakang sekolah. Seperti yang saya pikirkan saya akan ketemu dengan murid yang terlambat dan mungkin lagi nongkrong di salah satu warung di belakang sekolah. Ternyata pikiran saya tersebut terbukti. Saya mendapati 2 orang murid lagi duduk di depan warung di samping motor mereka. Mereka lagi bercakap dan menghisap rokok. Sejurus salah satu dari mereka langsung membuang rokoknya dan yang satu masih melanjutkan. Saya mengambil posisi duduk di motor mereka dan bertanya dengan tenang, “kenapa tidak masuk ke sekolah”?. Mereka serentak menjawab bahwa lagi menunggu teman. Saya berdialog dengan mereka bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal yang seharusnya tidak terjadi. Saya segera mengajak mereka masuk ke pintu depan sekolah. Bersamaan teman yang mereka tunggu tiba. Dua orang murid berkendara ke pintu depan sekolah dan satu orang lainnya sendiri. Saya sambil bergurau mengatakan saya ikutan ya ke depan. Murid tersebut menjawab saya takut pak nanti dimarahi. Saya yakinkan bahwa ayo kita masuk ke sekolah dan saya akan mengantar mereka sampai melewati pintu gerbang kecil (pintu masuk ke ruang-ruang kelas kami).

Akhirnya mereka masuk ke ruang sekolah dan saya menyampaikan kepada teman piket bahwa mereka sudah saya ajak berdialog dan mereka saya minta langsung masuk ke kelas.

Malam ini setelah shalat Isya, saya membuka laptop dan membuka laman chatGPT OpenAI lalu saya menuliskan kalimat “Sikap guru terhadap murid yang merokok dan terlambat datang ke sekolah“. Setelah saya enter muncul jawaban berikut:

Sikap guru terhadap murid yang merokok dan terlambat datang ke sekolah dapat berbeda-beda tergantung pada kebijakan sekolah, aturan dan norma sosial yang berlaku di masyarakat, serta kondisi khusus yang dihadapi oleh setiap murid. Namun, beberapa sikap umum yang dapat diambil oleh seorang guru terhadap murid yang merokok dan terlambat datang ke sekolah adalah sebagai berikut:

  1. Tegas namun bijaksana: Seorang guru perlu bersikap tegas namun bijaksana terhadap murid yang merokok dan terlambat datang ke sekolah. Sikap tegas yang diambil oleh guru dapat berupa sanksi atau hukuman yang sesuai dengan aturan dan kebijakan sekolah. Namun, guru juga perlu bersikap bijaksana dalam memperhatikan kondisi dan latar belakang murid sehingga sanksi yang diberikan tidak berlebihan atau merugikan murid.
  2. Memberikan pemahaman tentang dampak negatif rokok dan ketidakdisiplinan: Seorang guru perlu memberikan pemahaman dan edukasi kepada murid tentang dampak negatif rokok dan ketidakdisiplinan terhadap kesehatan dan masa depan mereka. Guru dapat memanfaatkan sumber daya yang ada seperti buku, video, atau presentasi untuk membantu murid memahami bahaya rokok dan pentingnya disiplin.
  3. Mendukung perubahan perilaku: Seorang guru dapat mendukung perubahan perilaku murid dengan memberikan motivasi dan dorongan untuk berhenti merokok atau datang tepat waktu ke sekolah. Guru dapat mengadakan program atau kegiatan yang mendukung perubahan perilaku tersebut seperti kelas kesehatan atau pengembangan disiplin.
  4. Mendorong murid untuk mengambil tanggung jawab: Seorang guru perlu mendorong murid untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. Dalam hal ini, guru dapat meminta murid untuk membuat janji atau kesepakatan bersama tentang perilaku yang diharapkan dan konsekuensi dari tindakan mereka jika melanggar aturan.
  5. Menyediakan ruang untuk refleksi diri: Seorang guru dapat memberikan ruang untuk murid untuk merefleksikan diri terkait dengan perilaku mereka. Hal ini dapat membantu murid menyadari dampak negatif dari tindakan mereka dan memotivasi mereka untuk berubah.

Dengan mengambil sikap yang tepat terhadap murid yang merokok dan terlambat datang ke sekolah, seorang guru dapat membantu murid untuk tumbuh dan berkembang secara positif serta memperoleh pengalaman yang bermanfaat di masa depan.

Setelah itu saya menuliskan kalimat berikut dalam aplikasi tersebut “Menyikapi murid yang membuat kesalahan“. Hasil yang saya dapatkan memberikan informasi bahwa ketika seorang murid membuat kesalahan, sangat penting bagi seorang guru untuk merespons dengan tepat agar murid dapat belajar dari kesalahan tersebut dan tidak mengulanginya di masa depan. Berikut adalah beberapa tips untuk menyikapi murid yang membuat kesalahan:

  1. Tetap tenang dan sabar: Saat seorang murid membuat kesalahan, sangat penting bagi seorang guru untuk tetap tenang dan sabar. Hal ini akan membantu menciptakan suasana yang tenang dan tidak menimbulkan kepanikan pada murid.
  2. Jangan menghakimi atau menyalahkan: Seorang guru harus menghindari sikap menyalahkan atau menghakimi murid yang membuat kesalahan. Hal ini akan membuat murid merasa malu dan tidak nyaman serta sulit untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan.
  3. Berikan dukungan dan dorongan: Sebaliknya, seorang guru dapat memberikan dukungan dan dorongan pada murid untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. Hal ini akan membuat murid merasa didukung dan terdorong untuk belajar dari kesalahan.
  4. Berikan umpan balik yang jelas dan positif: Seorang guru harus memberikan umpan balik yang jelas dan positif pada murid mengenai kesalahan yang telah dilakukan. Hal ini akan membantu murid memahami apa yang harus diperbaiki dan memberikan dorongan pada murid untuk melakukan perbaikan.
  5. Ajak murid untuk refleksi diri: Seorang guru dapat membantu murid untuk merenungkan kesalahan yang telah dilakukan dan mencari alternatif yang lebih baik untuk dijalankan di masa depan. Hal ini akan membantu murid belajar dari kesalahan dan memperbaiki perilakunya di masa depan.
  6. Berikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan: Terakhir, seorang guru harus memberikan kesempatan pada murid untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. Hal ini akan membantu murid merasa bahwa kesalahan yang telah dilakukan tidak menghukumnya secara permanen, melainkan merupakan kesempatan untuk belajar dan tumbuh.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, seorang guru dapat menyikapi murid yang membuat kesalahan dengan tepat sehingga membantu murid untuk tumbuh dan berkembang secara positif.

Saya membaca kalimat-kalimat hasil dari ChatGPT OpenAI secara perlahan dan merenungi bahwa ternyata banyak hal yang seharusnya saya lakukan sebagai guru saat menemukan hal-hal yang berhubungan dengan perilaku murid saya, agar mereka menjadi murid yang benar-benar memaknai manfaat bersekolah. Terbesit dalam pikiran saya kalimat Socrates yang saya tulis pada tulisan-tulisan saya sebelumnya Nature has given us two ears, two eyes and but one tongue to the end that we should hear and see more than we speak. (MT-23223)

Dialog Murid dan Guru

Tulisan ke-22 Program Februari Ceria

Dialog antar murid (Dok:MT)

Pendidikan adalah bagaikan menyalakan api bukan mengisi bejana. Guru seharusnya mendorong murid untuk berpikir dan tidak hanya mengisi para murid dengan materi setiap saat dan setiap hari. Membuat murid berpikir akan mendorong mereka untuk berkreasi dan berinovasi. Berikan mereka tugas yang mendorong mereka untuk berpikir kritis daripada sekedar memindahkan materi pada buku ke dalam lembar jawaban mereka.

Buatlah murid untuk berpikir secara mendalam. Nyalakanlah lampu pikiran para murid kita. Buatlah jiwa mereka menyala. Kalau kita membuat hal itu di dalam kelas, maka kita akan mendorong semangat belajar murid. Hal-hal tersebut akan membuat murid menjadi produktif. Kalau murid kita terbiasa menjadi wadah atau bejana yang diisi. Mereka hanya akan menjadi follower. Mereka tidak akan menjadi trend setter. Pikiran ilmiah murid perlu kita hidupkan dengan menyikapi pola pembelajaran sebagai menyalakan api atau lampu. Mendorong murid untuk melakukan hal-hal demikian membuat mereka semakin bersemangat dalam pembelajaran.

Pembelajaran yang saya lakukan bersama murid Kelas XI UPW 2 berlangsung secara meriah. Seorang murid tampil ke depan kelas dan meminta pendapat teman-temannya mengenai persiapan kegiatan mereka. Kelas ini juga merancang sebuah kegiatan di bulan Mei seperti Kelas paralelnya di Kelas XI UPW 1. Mereka mendesain dan mempersiapkan kegiatan mereka secara bersama. Hari ini dari 29 murid yang ada dalam kelas, pada hari ini 25 murid menghadiri pembelajaran, 2 orang Sakit, 1 orang Ijin dan 1 orang tanpa keterangan. Kondisi ini tidak menurunkan semangat murid-murid yang hadir untuk melakukan pembelajaran.

Sebagai guru, hari ini saya mengkondisikan kelas saya dalam bentuk Dialog Murid dan Guru. Informasi singkat di awal pembelajaran saya jadikan pemantik bagi murid-murid di kelas saya untuk memulai pembelajaran. Pengkondisian yang saya lakukan diarahkan pada pemberian kesempatan bagi setiap murid untuk menyampaikan ide dan pendapat mereka. Dalam kegiatan pembelajaran ini saya mengupayakan terjadinya lintas/saling tukar nalar/pikiran (arti kata: dialog – dia – logos). Saya terhenyak menemukan bahwa banyak ide-ide unik dan menarik yang dipikirkan oleh para murid. Ternyata Dialog membuat mereka merasa nyaman untuk menyampaikan pendapatnya. Dengan dialog juga membuat mereka menjadi toleran dan tidak memaksakan kehendaknya kepada temannya.

Untuk memperlancar Dialog tersebut, saya mengundang 1 orang murid untuk menjadi moderator dari ide-ide temannya. Saya sampaikan bahwa moderator tidak hanya sekedar menuliskan ide temannya dan mempersilahkan temannya, namun moderator selayaknya mengupayakan munculnya kesimpulan ide. Awalnya kurang berjalan lancar, namun seiring berjalannya waktu dan semakin hangatnya diskusi mereka, akhirnya ide kegiatan yang akan mereka lakukan dapat mereka simpulkan.

Setelah terkumpul beberapa ide, saya memberikan gambaran pembanding terhadap ide-ide tersebut. Saya tidak pernah menyatakan pendapat yang satu salah ataupun pendapat yang lain lebih baik. Saya membuka ruang bagi mereka untuk menanyakan dan menyanggah apa yang saya informasikan. Tentunya, saya juga mengarahkan mereka tetap mengedepankan etika dan tata krama dalam menyampaikan pendapat dan menyanggah pendapat orang lain. Betul-betul terasa kondisi Dialog Murid dengan Guru. Saya menemukan kenikmatan dalam mengajar dan berinteraksi dengan murid saya hari ini.

Alhamdulillah, saya menemukan bukti bahwa “Education is the kindling of a flame, not the filling of vessel” seperti yang diutarakan dan dicontohkan oleh Socrates. (MT-220223)

Membuat Murid Berpikir

Tulisan ke-21 Program Februari Ceria

Suasana Belajar Murid Kelas XIUPW1 (Dok:MT)

Saya tidak dapat mengajari apapun pada seseorang, yang bisa aku lakukan hanya membuat mereka berpikir

Ini sederhana namun jangan dipikir membuat orang berpikir itu mudah. Kenyataannya sebagai guru lebih mudah mengajari murid daripada membuat murid berpikir. Dalam keseharian pembelajaran membuat orang marah, baper adalah mudah namun membuat murid penasaran lalu merenung secara dalam adalah tantangan pembelajaran. Hal ini terutama kita hadapi di pendidikan menengah dimana murid mulai memiliki banyak pandangan dalam kehidupannya. Ditambah lagi saat ini murid banyak dipengaruhi oleh kondisi yang instan.

Seringkali saya menemukan bahwa murid yang ada dalam kelas saya beberapa diantaranya lebih ingin menyelesaikan sesuatu dengan mudah daripada berpikir. Beberapa murid lebih banyak tertarik untuk menghapal atau sekedar mengulang apa yang diajarkan gurunya dibanding menimbulkan ide dan kreativitas baru. Sebagai guru, mari kita mendorong murid kita untuk berpikir. Jangan terlalu banyak sekedar memberikan pengetahuan dan hafalan saja. (Kutipan tulisan saya : Mengajari Murid di Kelas melalui Prinsip Kehidupan https://mustafatope.wordpress.com/2023/02/18/mengajari-murid-di-kelas-melalui-prinsip-kehidupan/).

Hari Senin kemarin, saya mengajar di Kelas XI UPW 1 di SMK Negeri 4 Makassar. Seperti biasanya pembelajaran Jam 1 s.d 4 hari ini mendiskusikan mengenai Pengelolaan MICE sebagai bagian dari Mata Pelajaran Kejuruan Usaha Perjalanan Wisata. Pembelajaran dimulai dengan melakukan Literasi Kitab Suci. Setelah itu kami luangkan waktu sekitar 5 s.d 10 menit untuk memaknai apa yang terkandung dalam bacaan yang telah murid-murid baca pagi ini.

Pembahasan hari ini adalah mengenai Penyusunan Proposal Kegiatan/Event. Kelas XI UPW 1 telah menyepakati bahwa pada bulan Mei mereka akan melakukan sebuah kegiatan Seminar. Keputusan tersebut mereka tetapkan sendiri di kelas yang dipimpin oleh seorang Ketua/Koordinator Kegiatan.

Pagi ini saya menginformasikan kepada mereka mengenai linimasa sebuah kegiatan yang akan dilakukan beserta perencanaannya. Dimulai dari penetapan Ide/Konsep seperti yang telah mereka lakukan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya kemudian sampailah saat ini untuk merumuskan Proposal Kegiatannya. Pada 2 pertemuan sebelumnya kelas kami sudah mendiskusikan mengenai outline proposal kegiatan.

Pada sesi ini kami mendiskusikan bahwa tim kelas mereka akan menyusun 2 jenis proposal kegiatan mereka. Proposal sebagai pemilik kegiatan dan proposal sponsor. Kedua proposal ini untuk menjadi panduan pelaksanaan kegiatan mereka di bulan Mei. Setelah mendiskusikan esensi dari kedua proposal tersebut, terutama mengenai pentingnya dibuat proposal sponsor dengan memilih pola sponsor yang akan mereka kembangkan. Sponsor tersebut meliputi; sponsor utama, sponsor pendukung, sponsor penunjang maupun sponsor tunggal.

Saya meminta Koordinator Tim Kelas untuk membagi ke dalam 2 kelompok dan menentukan anggota kelompok. Selanjutnya masing-masing kelompok akan menyusun Draft Proposal mereka. Ketua/Koordinator Tim nya tampil ke depan dan melakukan hal tersebut. Mereka dengan sigap melakukan penyesuaian tampilan duduk mereka berdasarkan 2 kelompok lalu memulai mendiskusikannya.

Rasa bangga terbesit dalam hati saya, begitu semangatnya para murid melakukan kegiatan ketika mereka didorong untuk berpikir dan mengembangkan kemampuan dan potensi dirinya. Teringat isi dari Permendikbudristek Standar Proses yang menyatakan “melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mengembangkan potensi, prakarsa, kemampuan, dan kemandirian Peserta Didik secara optimal”. Terlihat jelas bahwa mereka menikmati kebersamaan belajar mereka. Sesekali saya mendatangi meja-meja kelompoknya dan menanyakan perkembangannya sambil memotivasi mereka.

Saya menanyakan, “apakah anda senang dengan pola pembelajaran demikian?”. Mereka menjawab serentak senang. Salah seorang diantaranya saya tanya “kenapa anda merasa senang?”. “Karena kami dapat mengembangkan diri bersama teman-teman” jawabnya. Saya senyum sambil mengingat kata Socrates “I can not teach anybody anything, I can only make them think“. (MT-210223)

Praktik Kerja Lapangan di SMK

Tulisan ke-20 Program Februari Ceria

Pemantauan PKL di Dunia Kerja (Dok:MT)

Salah satu dimensi penting pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah kemampuan SMK untuk beradaptasi dengan perkembangan dunia usaha dan dunia industri. Sebagai upaya untuk memenuhi hal tersebut, maka SMK dalam pengembangan kurikulumnya selain mengembangkan pembelajaran di sekolah juga mengembangkan pembelajaran yang dilakukan di tempat kerja atau di dunia usaha dan dunia industri. Sejalan dengan hal tersebut ditegaskan oleh talaba dan lache (2010:4) bahwa An essential role is played by the practical placement system which is part of the curriculum. Hal tersebut diartikan bahwa sistem penempatan Praktik Kerja Lapangan berperan penting dalam kurikulum.

Berdasarkan hal diatas maka dalam pengelolaan Praktik Kerja Lapangan industri harus diatur sebaik mungkin sehingga dalam pelaksanaannya dapat benar-benar memenuhi tuntutan kurikulum dari setiap kompetensi keahlian yang ada pada SMK yang bersangkutan. Pengelolaan penempatan Praktik Kerja Lapangan tentunya tidak hanya menjadi urusan Wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan Masyarakat atau Praktik Industri, namun merupakan kesatuan gerak dan pandang dari semua unsur, baik itu Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Ketua Kompetensi Keahlian, Pendidik, Peserta Didik, Orang Tua dan pihak dunia usaha dan dunia industri.

Prinsip Penempatan Praktik Kerja Lapangan

Menurut talaba dan lache (2010:4) prinsip penempatan Praktik Kerja Lapangan  terdiri dari serangkaian aturan yang nyata dari kurikulum bagi penempatan Praktik Kerja Lapangan. Prinsip-prinsip tersebut meliputi: (1) prinsip hubungan dengan pasar kerja; (2) prinsip perbaikan profil pembelajaran; (3) prinsip penyampaian penempatan kerja peserta didik;  (4) prinsip kesatuan; (5) prinsip kesamaan antara profesionalitas dan pendidikan; (6) prinsip pengembangan pribadi.

Manfaat Praktik Kerja Lapangan

Dijelaskan oleh talaba dan lache (2010:1) bahwa keuntungan Praktik Kerja Lapangan dapat dilihat dari tiga sisi yaitu sisi peserta didik, dunia usaha dan institusi pendidikan.

Hal ini dipertegas oleh Hashim dan Ibrahim (2010:65) dengan pernyataannya “TVET Courses need practice opportunities in real works. Arrangements for TVET students to do work attachments, partnership and work placements in industry will make a TVET course come alive”.

Pemantauan Peserta PKL (Dok: MT)

Model Praktik Kerja Lapangan

Ada beberapa model Praktik Kerja Lapangan peserta didik. Menurut. Duignan dalam talaba dan lache (2010:17), model tersebut dibagi kedalam dua model yaitu : Laissez-faire model dan Formal-structure model: Keuntungan utama dari skema ini adalah adanya prosedur yang jelas dan diikuti oleh setiap orang yang terlibat baik peserta didik, tempat kerja dan institusi pendidikan serta didukung oleh pembimbing industri. Kelemahan dari model ini adalah memerlukan waktu persiapan yang panjang dan lama. Model lain yang disampaikan oleh Coll & Eames adalah Decentralized model,  Centralized model dan Centralized-decentralized model.

Model Kemitraan

Model kemitraan ini merupakan kombinasi antara model pengajaran personal dan sistem-sistem perilaku. Model ini didasarkan pada pendapat Joyce, et al. (2011:366) bahwa model pengajaran personal menuntun peserta didik untuk memiliki kekuatan mental yang lebih baik dan kesehatan emosi yang lebih memadai dengan cara mengembangkan diri dan perasaan realistis serta menumbuhkan empati pada orang lain. Berdasarkan dua model tersebut, penelitian ini mengembangkan model kemitraan dengan menekankan pada 10 (sepuluh) struktur model.

Model Kemitraan (Mustafa:2023)

Semoga informasi ini dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan dan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada SMK di seluaruh Indonesia. Salam SMK Bisa, SMK Hebat (MT-200223)

Sepakbola dan Pembelajaran, Pelatih dan Guru

Tulisan ke-19 Program Februari Ceria

Tim PSM Makassar – googleimage

Banyak kesuksesan sepakbola ada dalam pikiran. Anda harus percaya bahwa Anda adalah yang terbaik dan kemudian memastikan bahwa Anda adalah yang terbaik.” – Bill Shankly – Pelatih Legendaris Liverpool FC

Sepakbola sering membicarakan masalah taktik di dalam lapangan. Hal yang selau menjadi perhatian seorang pelatih sepakbola adalah bagaimana para pemain mampu mengadaptasi instruksi pelatih dan diterapkan dalam permainan di lapangan sehingga tim dapat menciptakan gol.

Membicarakan sepakbola tidak hanya sekedar berbicara taktik, banyak variabel yang menjadi faktor penting dalam penerapan permainan di lapangan. Kita sudah dapat mengamati dan menikmatinya sebagai sebuah perkembangan baru dalam permainan saat ini. Kita mengenal adanya teknologi garis gawang yang begitu membantu wasit dalam menentukan proses bola yang masuk ke dalam gawang dan juga teknologi yang membantu wasit dalam bentuk video asisten wasit (VAR).

teknologi garis gawang – googleimage
teknologi VAR – googleimage

Hal-hal tersebutlah yang membuat permainan sepakbola menjadi begitu adaptif. Semakin berkembangnya sepakbola, semakin berkembang pula pemahaman-pemahaman mengenai permainannya. Seorang pelatih akan mencari cara bagaimana memaksimalkan potensi para pemainnya dan mengoptimalkan porsi latihan agar mendapatkan hasil sempurna saat pertandingan. Hal ini membuktikan bahwa sepakbola tidak hanya sebatas mengenai taktik di lapangan saja, tidak melulu bergantung pada taktik yang diberikan oleh pelatih saat bertanding saja. Ada peran penting terkait inovasi pelatih dalam mematangkan permainan. Mental, hingga psikologis pemain pun tidak kalah penting bagi seorang pemain sepakbola. Hal tersebut juga menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh seorang pelatih.

Beralih ke Pembelajaran di kelas yang sering saya lakukan. Peran guru tentunya mirip dengan pelatih sepakbola. Guru seharusnya memikirkan taktik dan strategi pembelajaran yang akan diterapkan di kelas. Taktik dan strategi ini hendaknya memberikan makna dan manfaat ketika murid berada di masyarakat atau dunia kerja. Pelatih mendorong pemain dalam timnya untuk mencetak bola. Guru mendidik dan menginspirasi murid untuk memiliki manfaat dan makna dalam kehidupannya.

Membicarakan pembelajaran pun tentu tidak sekedar taktik dan strategi pembelajaran namun juga variabel penting lainnya dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas dan di sekolah. Banyak teknologi terkini yang memungkinkan dipergunakan dan dimanfaatkan oleh guru dalam memuluskan taktik dan strategi pembelajarannya.

BT- Pelatih PSM -gi-

Kemampuan pelatih dalam memberikan dan menyampaikan informasi kepada wartawan dan publik mengenai hal-hal yang berhubungan dengan timnya menjadi suatu hal yang utama. Sebelum dan sesudah timnya melakukan pertandingan pelatih mengikuti pre match conference dan post match conference.

Hal ini menjadi tuntutan pula bagi seorang guru untuk memiliki kemampuan dalam menyampaikan informasi dan berkomunikasi dan menyampaikan kepada orang tua dan masyarakat mengenai berbagai hal sehubungan dengan pembelajaran yang dilaksanakan serta kemampuan yang akan dan sudah dimiliki oleh masing-masing murid yang ada di dalam kelasnya. Guru melakukan asesmen formatif dan juga sumatif. Hasil asesmen itu harusnya dikomunikasikan kepada pihak terkait.

BT mengarahkan Pemain PSM -gi- (googleimage)

Pelatih sepak bola dalam kesehariannya menuntun dan mengarahkan para pemainnya dalam melaksanakan latihan. Di sesi tersebut pelatih benar-benar menunjukkan kepada para pemainnya bagaimana cara, pola, strategi dan taktik yang mereka harus pergunakan dalam sebuah pertandingan. Pelatih tidak hanya diam memberikan informasi, namun ikut terlibat dalam lapangan menunjukkan dan memperlihatkan cara-cara terbaik melakukannya.

Guru dalam melakukan pembelajaran di kelasnya hendaknya mampu pula melakukan aktivitas pembelajaran yang dirangkai sedemikian rupa dalam bentuk metode, teknik, strategi pembelajaran yang memungkinkan para murid memaknai tujuan pembelajaran yang dilaksanakan. Guru tidak hanya duduk di meja dalam memberikan informasi tersebut, namun hendaknya ikut terlibat secara aktif mendemonstrasikan apa yang seharusnya dilakukan oleh para murid.

BT berteriak di pinggir lapangan -gi-

Pelatih sepakbola saat pemainnya sedang bertanding di lapangan selalu mengamati setiap gerak-gerik pemainnya dan mencatat dalam lembar catatan pelatih. Pada waktu tertentu pelatih berteriak untuk mengarahkan para pemainnya, namun tidak boleh dan dilarang keras untuk masuk ke lapangan menunjukkan cara yang seharusnya. Dia berdiri untuk memotivasi dan menginspirasi para pemainnya dengan kalimat, gerakan, siulan dan cara lain yang menjadi kekhasan setiap pelatih sepakbola.

Guru pun seharusnya demikian, saat para murid beraktivitas secara mandiri dan kelompok selalu berada untuk menilai setiap gerak-gerik muridnya dan mencatat dalam rubrik pengamatannya. Pada waktu tertentu memberikan instruksi sederhana dari jauh, namun tidak boleh terlibat langsung mengerjakan apa yang sedang dikerjakan para muridnya. Guru harus selalu berdiri dan memotivasi murid yang sedang melakukan aksi pembelajaran dengan cara yang khasnya, agar menjadi inspirasi bagi murid-muridnya.

BT berinteraksi denagn tim pelatih -gi-

Pelatih sepakbola memiliki tim pelatih fisik, pelatih gawang dan pelatih teknik. Dalam momen tertentu pelatih berdiskusi untuk mencari jalan keluar terbaik bagi timnya. Tidak hanya saat dalam kegiatan latihan namun juga saat pertandingan sedang berlangsung. Tentunya hal ini untuk memperkuat pengamatan yang dilakukan oleh sang pelatih.

Guru memiliki cara yang disebut team teaching ataupun guru kolaborator dalam melakukan pembelajaran. Hendaknya guru juga menjadga komunikasi dengan tim guru lainnya dalam memaknai kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Diskusi dan komunikasi antar guru selalu dijaga untuk mengaitkan topik pembelajaran yang dilakukan serta hal lain yang menyangkut perilaku para muridnya.

BT merayakan kemenangan bersama tim -gi-

Pelatih pada akhir pertandingan, bersama-sama pemain dan tim nya merayakan keberhasilan yang dimiliki untuk menjadi motivasi pada pertandingan berikutnya. Hal ini tentu juga menjadi penyemangat tim untuk selalu menggapai sesuatu secara bersama-sama.

Guru pun dalam kegiatan pembelajarannya, sebelum meninggalkan kelas hendaknya bersama-sama dengan murid melakukan perayaan keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. Hal ini akan menjadi sebuah dentuman psikologis bagi para murid. Selain itu hal ini akan meningkatkan keakraban diantara murid di dalam kelasnya.

Kesimpulannya dari 2 profesi ini terlihat ada hal-hal yang mirip dilakukan oleh guru dan pelatih dalam melakukan kegiatan di lapangan sepakbola dan di kelas/sekolah.

Saya teringat film Robin Williams yang berjudul Dead Poets Soceity yang menggambarkan bagaimana Robin Williams menggabungkan pembelajaran di kelas dan di lapangan sepakbola dan membuat para muridnya bersemangat dalam belajar membuat puisi. Kalimat yang disampaikan oleh Mr Keating yang diperankan oleh Robin Williams adalah Seize the day, boys. Make your lives extraordinary‘ atau dalam bahasa latinnya CARPE DIEM menjadi pengubah suasana dan kreativtias para murid nya.

Semoga saya dan teman-teman guru dapat mengembangkan suasana pembelajaran di kelas yang sama dengan semaraknya pertandingan sepak bola di lapangan.

Mari kita merebut hari-hari pembelajaran yang berkualitas di kelas (MT-190223)

Mengajari Murid di Kelas melalui Prinsip Kehidupan

Tulisan ke-18 Program Februari Ceria

googleimage

Socrates mengatakan:

  • I can not teach anybody anything, I can only make them think
  • Education is the kindling of a flame, not the filling of vessel
  • Strong minds discuss ideas, average mids discuss events, weak minds discuss people
  • Nature has given us two ears, two eyes and but one tongue to the end that we should hear and see more than we speak
  • The highest from a human excellence is to question oneself and others
  • Understanding a question is half an answer
  • The beginning of wisdom is a definition of terms
  • It is better to change an opinion than to persist in a wrong one

Sebagai seorang guru saya mencoba memaknai kata-kata bijak dari socrates tersebut dalam refleksi pembelajaran yang saya lakukan hari ini.

Saya tidak dapat mengajari apapun pada seseorang, yang bisa aku lakukan hanya membuat mereka berpikir

Ini sederhana namun jangan dipikir membuat orang berpikir itu mudah. Kenyataannya sebagai guru lebih mudah mengajari murid daripada membuat murid berpikir. Dalam keseharian pembelajaran membuat orang marah, baper adalah mudah namun membuat murid penasaran lalu merenung secara dalam adalah tantangan pembelajaran. Hal ini terutama kita hadapi di pendidikan menengah dimana murid mulai memiliki banyak pandangan dalam kehidupannya. Ditambah lagi saat ini murid banyak dipengaruhi oleh kondisi yang instan.

Seringkali saya menemukan bahwa murid yang ada dalam kelas saya beberapa diantaranya lebih ingin menyelesaikan sesuatu dengan mudah daripada berpikir. Beberapa murid lebih banyak tertarik untuk menghapal atau sekedar mengulang apa yang diajarkan gurunya dibanding menimbulkan ide dan kreativitas baru. Sebagai guru, mari kita mendorong murid kita untuk berpikir. Jangan terlalu banyak sekedar memberikan pengetahuan dan hafalan saja.

Pendidikan adalah bagaikan menyalakan api bukan mengisi bejana

Guru seharusnya mendorong murid untuk berpikir dan tidak hanya mengisi para murid dengan materi setiap saat dan setiap hari. Membuat murid berpikir akan mendorong mereka untuk berkereasi dan berinovasi. Berikan mereka tugas yang mendorong mereka untuk berpikir kritis daripada sekkedar memindahkan materi pada buku ke dalam lembar jawaban mereka.

Buatlah murid untuk berpikir secara mendalam. Nyalakanlah lampu pikiran para murid kita. Buatlah jiwa mereka menyala. Kalau kita membuat hal itu di dalam kelas, maka kita akan mendorong semangat belajar murid. Hal-hal tersebut akan membuat murid menjadi produktif. Kalau murid kita terbiasa menjadi wadah atau bejana yang diisi. Mereka hanya akan menjadi follower. Mereka tidak akan menjadi trend setter. Pikiran ilmiah murid perlu kita hidupkan dengan menyikapi pola pembelajaran sebagai menyalakan api atau lampu. Mendorong murid untuk melakukan hal-hal demikian membuat mereka semakin bersemangat dalam pembelajaran.

Pikiran yang kuat mendiskusikan ide, pikiran normal mendiskusikan kejadian, pikiran lemah mendiskusikan orang

Dalam melakukan pembelajaran, murid kita dorong untuk mendiskusikan ide-ide mereka terhadap materi atau topik yang dibahas. Jangan terlalu banyak mendiskusikan kejadian atau mendiskusikan orang. Lembar kerja, tugas-tugas, kegaitan refleksi yang dilakukan dalam pembelajaran di kelas seharusnya selalu mendorong pengembangan gagasan dan ide dari murid-murid. Tentunya hal ini memerlukan upaya kita untuk memancing dan memotivasi para murid untuk mengeksplorasi berbagai sumber ide yang ada.

Alam memberikan kita 2 telinga, 2 mata dan satu lidah yang memberi arti bahwa kita harus lebih banyak mendengar, lebih banyak melihat daripada berbicara

Dalam pembelajaran, guru seharusnya selalu mendorong murid untuk melakukan kegiatan diskusi kelompok dengan menekankan prinsip kehidupan ini. Murid diajak untuk mendengarkan dan melihat apa yang dilakukan teman sekelasnya sebelum memberikan tanggapan.

Hal ini juga akan membangkitkan toleransi yang baik pada diri para murid. Ajari mereka untuk tidak suka memotong pembicaraan. Jika ini dapat mereka maknai dan aplikasikan dengan baik maka akan menjadi modal dalam komunikasi kehidupan mereka.

Bentuk paling tinggi kesempurnaan manusia adalah kesediaan mempertanyakan diri dan orang lain

Melakukan pembelajaran di kelas tidak sekedar memberikan materi kepada murid sebanyak-banyaknya namun mendorong mereka untuk dapat melakukan refleksi diri. Kesadaran bahwa diri mereka mungkin berbuat salah ataupun memiliki karakteristik perlu kita bangkitkan. Demikianpula mereka kita dorong untuk memaknai dan mengakui kelebihan dan karakteristik teman-teman kelas dan sekolahnya

Memahami pertanyaan adalah setengah dari jawaban

Pembelajaran tidak hanya mengharapkan jawaban dari murid. Hal yang juga penting adalah menekankan murid untuk lebih dahulu memahami pertanyaan-pertanyaan yang kita berikan. Selain itu dalam beberapa kesempatan kita seharusnya mendorong mereka untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan secara mandiri.

Permulaan dari sebuah pemahaman adalah definisi istilah

Murid perlu diberikan pemahaman mengenai konsep dan istilah-istilah dasar yang berhubungan dengan materi yang dibahas. Jangan biarkan murid untuk menggunakan sebuah kata, istilah atau pernyataan yang mereka tidak pahami.

Memberikan pemahaman mengenai definsi suatu hal atau materi tentu harus dimulai dengan pemahaman dari guru. Kita sebagai guru harus selalu haus untuk mengembangkan diri dan haus terhadap hal-hal yang mendasar.

Lebih baik mengubah pandangan daripada mempertahankan yang salah

Murid harus selalu didorong untuk memahami bahwa sebagai manusia tidak luput dari kesalahan. Mengakui kesalahan adalah hal yang berat namun menjadi hal yang sangat berharga. Ajari murid untuk mengubah pandangan mereka untuk mendapatkan hal yang lebih baik daripada mempertahankan sesuatu yang sudah diketahui memiliki kesalahan atau menjadi hal yang salah. (MT-180223)

Cara Mempersiapkan Siswa Menghadapi Tes Potensi Skolastik

https://www.quipper.com

Untuk mempersiapkan siswa menghadapi TPS dalam SNPMB jalur SNBT, berikut beberapa cara yang Bapak dan Ibu Guru dapat lakukan agar persiapan siswa jadi lebih efektif dan berhasil menggapai kampus impiannya.

Memahami tentang Tes Potensi Skolastik

Seorang guru tentunya wajib memahami materi-materi tentang potensi skolastik, sehingga dapat mengajarkannya pada siswa. Bapak dan Ibu Guru dapat hadir dalam sosialisasi maupun melakukan pendalaman materi mengenai potensi skolastik, kemudian merancangnya ke dalam pembelajaran di kelas.

Melatih Penalaran Siswa melalui Fokus Belajar dengan Menerapkan Teknik Belajar dalam Pembelajaran

Karena TPS lebih ditekankan pada kemampuan penalaran siswa, maka siswa haruslah fokus dan teliti dalam membaca dan mengerjakan soal-soal yang diujikan. Dengan demikian, Bapak dan Ibu Guru dapat melatih fokus belajar siswa dengan menggunakan bermacam teknik belajar, seperti Teknik Pomodoro, Teknik Feynman, dan lain sebagainya.

Hal ini pun sejalan dengan Mendikbudristek yang mengatakan, bahwa kerja sama antara siswa dan guru melalui pengasahan daya nalar akan meningkatkan kesuksesan siswa pada jalur seleksi berdasarkan tes, untuk meraih kampus impian.

Mengadakan Latihan Soal dan Tryout

Usai melakukan pembelajaran dengan melatih fokus belajar siswa, Bapak dan Ibu Guru dapat mengadakan latihan soal dan tryout potensi skolastik. Adapun pelaksanaan TPS ini bisa dibagi menjadi tiga sesi, sebagai contoh tryout TPS diadakan pada pukul 07.30-09.00, 10.30-12.00, dan pukul 13.00-14.30.

Para siswa kemudian diwajibkan mengikuti tryout tepat waktu dan mendapatkan nilai minimal 70. Apabila hasilnya siswa mendapatkan nilai kurang dari 70, maka siswa diwajibkan mengikuti remedial sampai mencapai nilai minimal TPS.

Tes Potensi Skolastik

sumber :https://www.quipper.com

Pengertian tes potensi skolastik

Tes Potensi Skolastik (TPS) adalah tes yang didesain untuk menguji kemampuan berpikir siswa yang merupakan calon mahasiswa baru, yaitu dengan mengukur kemampuan kognitif yang mencakup penalaran umum, pemahaman bacaan dan tulisan, pengetahuan umum, serta pengetahuan kuantitatif.

Tes ini bertujuan agar siswa dapat berhasil menempuh pendidikan selanjutnya di perguruan tinggi. Kemampuan kognitif siswa pun telah berkembang melalui proses belajar, dan pengalaman-pengalaman di sekolah maupun di luar sekolah.

Sederhananya, TPS adalah tes yang berhubungan dengan dasar-dasar logika, dan digunakan untuk mengukur kemampuan bernalar, serta pemecahan masalah setiap siswa yang dapat diselesaikan bukan hanya dengan sekedar hafalan semata.

Fungsi tes skolastik

Adapun fungsi dari tes potensi skolastik, yaitu sebagai berikut.

  1. Untuk memprediksi/mengukur kemampuan kognitif siswa dalam situasi belajar di sekolah, yang meliputi pemahaman dan penalaran.
  2. Untuk mengeksplorasi minat bakat siswa, yaitu mencari informasi dan mempelajari beragam keahlian, serta keterampilan langsung dari beragam sumber yang relevan, seperti melalui situs edukasi, forum alumni, dan lainnya.
  3. Sebagai langkah awal mempersiapkan siswa untuk belajar ditingkat selanjutnya, yaitu tingkat perguruan tinggi.
  4. Menjamin calon mahasiswa memiliki penalaran, pemecahan masalah, serta kemampuan belajar yang tinggi, sehingga dapat memahami dan menyerap berbagai materi dari bidang ilmu yang akan diajarkan pada program studi spesifik di bangku kuliah dan dunia kerja nantinya.

Jenis soal TPS

Badan Pengelola Pengujian Pendidikan (BP3) yang menyelenggarakan SNPMB menyebutkan, TPS terdiri dari empat komponen, yaitu Penalaran Umum, Pemahaman Bacaan dan Menulis, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, serta Pengetahuan Kuantitatif. Adapun pada Komponen Penalaran Umum terdiri dari tiga sub-komponen, meliputi penalaran induktif, penalaran deduktif, dan penalaran kuantitatif.

Kemampuan Penalaran Umum

Dalam TPS, komponen ini menguji kemampuan siswa untuk secara terarah dan terkendali menggunakan suatu prosedur dalam memecahkan berbagai masalah baru yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang sudah dipelajari sebelumnya. Kemampuan yang diujikan mencakup:

  1. Kemampuan problem solving, yaitu memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya.
  2. Kemampuan bernalar secara abstrak, yang bukan hanya hasil dari pembelajaran sebelumnya.

Adapun Komponen Penalaran Umum yang diujikan terdiri dari tiga sub-komponen, yaitu penalaran induktif, deduktif, dan kuantitatif yang masing-masing terdiri dari 10 soal dengan waktu pengerjaan 10 menit. 

Pengujian ini dilakukan untuk menilai bagaimana siswa dapat berpikir secara induktif (berpikir dengan mengamati dan menemukan), deduktif (bernalar secara logis menggunakan prinsip-prinsip yang telah diketahui sebelumnya), serta bagaimana kemampuan penalaran kuantitatif siswa yang melibatkan kuantitas dan penggunaan operator aritmetika dasar, seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Pengetahuan dan Pemahaman Umum

Pada komponen pengetahuan dan pemahaman umum dalam TPS, yang diujikan adalah kemampuan untuk memahami dan mengkomunikasikan pengetahuan umum yang dianggap penting di lingkungan budaya Indonesia. Khususnya keterampilan dalam berbahasa, menggunakan kata, dan keluasan serta kedalaman penguasaan pengetahuan umum.

Terdapat 20 soal dalam tes pengetahuan dan pemahaman umum dengan waktu pengerjaan 15 menit. Adapun yang termasuk dalam ujian ini adalah pengetahuan praktis seorang siswa tentang bahasa, informasi mengenai budaya Indonesia, dan konsep-konsep khusus yang berbasis verbal dan kebahasaan.

Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis

Dalam komponen ini yang diujikan adalah kemampuan dasar dalam membaca, kelancaran membaca, dan keterampilan menulis yang telah diperoleh siswa untuk memahami bahasa tulis, dan ekspresi pikiran melalui tulisan. Terdiri dari 20 soal dengan waktu pengerjaan 25 menit, komponen ini mencakup kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan yang lebih kompleks, seperti memahami wacana tertulis dan menulis cerita.

Pengetahuan Kuantitatif

Pengetahuan kuantitatif adalah komponen yang terkait dengan matematika, yaitu pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran, dan mewakili kemampuan siswa untuk menggunakan informasi kuantitatif, serta memanipulasi simbol-simbol angka. Kemampuan ini mencakup pengetahuan tentang ukuran perhitungan matematika, pemecahan masalah matematika, dan pengetahuan umum matematika. Pada komponen ini, ujiannya terdiri dari 15 soal dan waktu pengerjaan 20 menit.

Perlu diingat, bahwa pengetahuan kuantitatif berbeda dengan penalaran kuantitatif. Secara umum, pengetahuan kuantitatif merupakan sekumpulan pengetahuan matematika yang diperoleh siswa, termasuk kemampuan untuk melakukan perhitungan matematika. Sedangkan penalaran kuantitatif merupakan kemampuan siswa untuk menalar secara induktif dan deduktif dalam memecahkan berbagai masalah yang berupa angka-angka.

Strategi Pembelajaran Mapel Kejuruan di SMK 4 Makassar dengan Pemanfaatan Blended Learning

Tulisan ke-17 Program Februari Ceria

googleimage

Selama 3 (tiga) hari terakhir (14 s.d 16 Pebruari 2023) disebabkan karena cuaca ekstrem yang terjadi di sebagian wilayah Sulawesi Selatan, khususnya Kota Makassar maka PBM di sekolah kami dilakukan secara Daring. Tiga hari pelaksanaan yang saya pantau melalui aplikasi surveyheart yang saya bagikan kepada teman-teman guru memberikan gambaran keaktifan dan variasi pembelajaran yang dilakukan oleh rekan-rekan guru di sekolah kami.

Alhamdulillah guru-guru SMK Negeri 4 Makassar dapat menjalankan PBM dalam kondisi apapun. Salut dan acungan jempol saya berikan kepada teman-teman guru di sekolah kami.

Saya teringat dengan sebuah tulisan saya mengenai blended learning. Pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di masa pandemi yang lalu  membutuhkan pendekatan khusus. Ternyata pengalaman tersebut tidak hanya berlaku di masa pandemi namun juga dapat bermanfaat di masa-masa cuaca ekstrem seperti 3 hari terakhir ini. Saat ini blended learning menjadi suatu tren yang berfungsi sebagai pengganti ataupun pelengkap dari pembelajaran tatap muka. Hal ini memungkinkan guru melaksanakan pembelajaran dengan tidak hanya melibatkan guru secara individu namun dapat melibatkan media ataupun pihak lain melalui penggunaan media yang dikolaborasikan dalam pembelajarannya.

Dokumen Grup WA SMK 4 Makassar
Dokumen Grup WA SMK 4 Makassar

Dalam perkembangannya, pemanfaatan blended learning akan lebih meningkat dengan penggunaan perangkat gawai (handphone) dan media visual lainnya. Blended Learning memungkinkan pula murid mengembangkan kemampuan belajar mandiri dan kerjasama dengan pihak lain secara global tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Di sisi lain guru akan berperan tidak hanya sebagai guru namun lebih sebagai mentor dan pelatih bagi murid.

Dalam pembelajaran mata pelajaran kejuruan ada bebeberapa strategi yang dapat dipergunakan, berupa :

  • Membuat Video Pembelajaran singkat yang diunggah ke Youtube, Google Classroom ataupun LMS lainnya
  • Membuat Folder Tugas dan Materi di Google Classroom ataupun LMS lainnya
  • Membuat Form Absensi menggunakan Google Form ataupun online survei lainnya
  • Komunikasi langsung menggunakan Whatsapp ataupun media sosial lainnya

Dengan menggunakan strategi di atas terlihat bahwa pada awal pemberian informasi kepada murid dalam pembelajaran daring, beberapa murid sangat antusias dan beberapa lainnya kelihatan sedikit kesulitan karena keterbatasan untuk melakukan pembelajaran secara daring. Di bagian lain, murid senang dikarenakan mereka tetap dapat  belajar walaupun dari rumah dan senang menggunakan fasilitas daring, sedangkan murid yang merasa kesulitan dikarenakan keterbatasan kuota internet dan fasilitas gawainya yang minim (gawai masih tipe lama).

Dari pembelajaran pertama melalui daring tersebut ada beberapa hal yang menjadi refleksi bagi saya sebagai guru yaitu:

  • Persiapan pembelajaran yang lebih sistematis sangat diperlukan terutama dalam mempersiapkan materi yang sederhana dan menarik bagi murid namun tetap memberikan kemudahan dalam pencapaian tujuan pembelajaran
  • Pemilihan materi dan media yang tepat
  • Komunikasi yang intens dan bersifat mendorong/motivasi kepada murid
  • Kerjasama dengan ketua kelas dan murid yang antusias membuat kelas menjadi berjalan dengan baik terutama saat ada 1 atau 2 orang yang kesulitan mengakses aplikasi yang dipergunakan
  • Ketenangan dan penerapan trilogi pendidikan Ki Hajar Dewantara sangat bermanfaat di saat saat seperti ini
  • Perhatian yang merata tetap harus diberikan kepada setiap murid dalam keterbatasan tatap muka dengan cara mengirimkan info WA dan komentar
  • Pentingnya memahami kondisi masing-masing peserta didik berdasarkan kekuatan dan hambatan yang dimiliki
  • Pentingnya melibatkan orang tua/wali murid agar dapat membantu anaknya
  • Perlu menginformasikan kepada manajemen sekolah mengenai kondisi yang terjadi

Dari pelaksanaan pembelajaran yang telah saya lakukan memberikan refleksi bagi saya sebagai guru bahwa :

  • Guru harus membuat persiapan berdasarkan pertimbangan semua aspek terkait
  • Guru harus selalu mengupdate diri dengan perkembangan IT
  • Empati kepada kondisi dan situasi murid
  • Memberdayakan murid untuk berbagi dan membantu temannya
  • Memberikan kesempatan murid berkreasi sebagai wujud merdeka belajar
  • Menjadikan murid sebagai mitra dalam pembelajaran

Semua proses yang telah saya jalankan dalam pembelajaran dan interaksi dengan murid menggunakan berbagai media pembelajaran daring di masa pandemi ataupun cuaca ekstrem, memberikan panduan bagi saya untuk melakukan perbaikan dan pengembangan dalam pembelajaran berikutnya. Hal-hal tersebut berupa; pembuatan materi yang lebih interaktif menggunakan aplikasi yang disenangi murid, penggunaan kuis untuk meningkatkan „keriuhan“ dalam pembelajaran dan pelibatan orang tua/wali dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. 

Semoga hal-hal yang saya sampaikan dalam artikel ini dapat memberikan alternatif bagi pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kejuruan maupun mata pelajaran lainnya di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia.  

Salam SMK Bisa, SMK Hebat. (MT-170223)

Nasihat Kehidupan

Tulisan ke-16 Program Februari Ceria

googleimage

Menurut KBBI, kata nasihat memiliki arti: n ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik. n ibarat yang terkandung dalam suatu cerita dsb; moral.

Nasihat merupakan sebuah petunjuk yang isinya berupa pelajaran dan bersifat baik yang berasal dari penyampai nasihat sehingga bisa dijadikan referensi atau alasan untuk teman penutur agar bisa melakukan sesuatu. Nasihat merupakan bentuk perintah untuk orang lain agar bisa melakukan tindakan tertentu dengan cara memberi pentunjuk atau cara lainnya.

Dalam tulisan ini saya sajikan beberapa nasihat yang dapat diterapkan untuk kehidupan sehari-hari. Sebagai guru hal-hal ini dapat pula dijadikan bahan pengantar sebelum ataupun saat kita melakukan kegiatan pembelajaran.

6 orang yang harus selalu kita mendekatkan diri

  1. Ibumu
  2. Ayahmu
  3. Gurumu
  4. Saudara Kandung Laku-Laki mu dan Saudara Kandung Perempuan mu
  5. Sahabat dan
  6. Tetanggamu

4 orang yang sedikitpun kita tidak boleh bersikap kasar kepada mereka

  1. Yatim Piatu
  2. Fakir Miskin
  3. Orang Sakit
  4. Kaun Dhuafa
googleimage

4 hal yang bisa membuat dirimu lebih indah

  1. Sabar
  2. Tabah
  3. Tinggi Ilmu
  4. Dermawan

4 orang yang hendaknya kamu dekati

  1. Orang yang Ikhlas
  2. Orang yang Setia
  3. Orang yang Dermawan
  4. Orang yang Jujur

4 orang yang jangan sampai engkau jadikan teman

  1. Tukang Bohong
  2. Tukang Mencuri
  3. Tukang Menghasut
  4. Tukang Adu Domba

7 orang yang kita harus dermawan kepada mereka

  1. Orang Tuamu
  2. Mertuamu
  3. Istrimu
  4. Anak-Anakmu
  5. Keluarga Kandugmu
  6. Gurumu
  7. Sahabatmu
googleimage

4 hal yang hendaknya kamu kurangi

  1. Makan
  2. Tidur
  3. Malas
  4. Bergunjing menjelekkan orang lain

5 hal yang jangan sampai engkau putus karenanya

  1. Sholat
  2. Al-qur’an
  3. Dzikir
  4. Silaturahim
  5. Sedekah

Sumber: slide inspirasi millenials – MT-160223

Panduan-Panduan terkait Pelaksanaan Kurikulum Merdeka

Panduan KSOP Kurikulum Merdeka. Silahkan klik link: https://drive.google.com/file/d/1faDkJiScz97cCFryX2s7Fg2Rk5e-t24V/view?usp=sharing

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka. Silahkan klik link https://drive.google.com/file/d/1qEfsmtZurLpAD5DbXSQLT-Ngs9n0VY2_/view?usp=sharing

Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Silahkan klik link https://drive.google.com/file/d/18cQzhVzmWagTOHENLSMr37ps_bjmLoB1/view?usp=sharing

Panduan Implementasi Bimbingan Konseling Kurikulum Merdeka. Silahkan klik link https://drive.google.com/file/d/1QoGIrZ0QPkSyU0EYIHDUWD9hJjuo_K1p/view?usp=sharing

PBM Daring Cuaca Ekstrem

Tulisan ke-15 Program Februari Ceria

Laporan (Dok:Grup WA Skapat)

Assalamu alaikum, masih menunggu siswa join” ini info pertama yang saya baca di Grup WA SMK Negeri 4 Makassar pagi ini. Hari ini adalah hari pertama pelaksanaan SURAT EDARAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN tanggal 13 Pebruari 2023 Perihal : PENYESUAIAN SISTEM KERJA PADA KONDISI CUACA EKSTREM. Kegiatan ini dilaksanakan mengantisipasi informasi dari BMKG Sulawesi Selatan mengenai cuaca ekstrem yang akan terjadi di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan khususnya di Kota Makassar sampai Hari Kamis nanti.

Antusiasme dan keaktifan teman-teman guru sangat terlihat pada informasi dan percakapan yang disajikan dalam Grup WA kami hari ini. Tenyata kondisi cuaca ekstrem tidak menurunkan semangat teman-teman guru di SMK Negeri 4 Makassar melaksanakan PBM melalui pola Daring. Hal ini dibuktikan dengan adanya 186 percakapan yang saya catat sejak Pukul 07.15 s.d. 16.15 dalam Grup WA sekolah kami.

Tidak hanya informasi mengenai respon murid yang disampaikan teman-teman guru. Secara bergantian teman-teman mengirimkan informasi berupa screenshot kegiatan dan foto pelaksanaan PBM yang mereka sedang laksanakan. Di sekolah kami kegiatan PBM Daring pada periode ini tetap menggunakan Jadwal PBM Normal. Jumlah jam pelajaran untuk hari Selasa adalah 10 jam pelajaran. Ada beberapa Kelas X yang hanya sampai jam pelajaran ke 8.

Suasana Pembelajaran Daring (sumber: Grup WA SMK Negeri 4 Makassar)

Beberapa teman menggunakan Aplikasi Zoom, yang lain menggunakan Google Meet dan ada pula yang menggunakan Whatsapp. Variasi penggunaan aplikasi ini telah disepakati sesuai dengan memo internal yang diedarkan pada pukul 22.45 semalam melalui Grup WA. “Aplikasi/Pola Pembelajaran Daring/Online  yang dipergunakan disesuaikan dengan kondisi masing-masing Guru dan Murid dengan mempertimbangkan pada Efektivitas Pembelajaran” demikian isi poin ke-2 dari memo internal yang dibagikan semalam sebagai panduan pelaksanaan PBM daring cuaca ekstrem yang dimulai hari ini.

Teman-teman guru di sekolah kami tidak lagi menjadikan hal ini sebagai kendala dan tantangan. Hal ini didikung oleh pengalaman yang telah dimiliki teman-teman selama pembelajaran daring di masa Covid-19 yang lalu. Seiring berjalannya waktu di pagi hari, PBM daring berjalan dengan lancar. Dari data yang ada menunjukkan bahwa ada beberapa murid yang tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran. Ada beberapa yang menginformasikan kepada guru mapelnya bahwa mereka dalam keadaan sakit. Beberapa lainnya tidak memberikan informasi kepada guru mapel sehingga dilaporkan alpa/tidak hadir.

Dok: MT

Untuk memberikan kemudahan pelaporan kegiatan PBM teman-teman guru, saya menyampaikan kepada Bapak Kepsek dan Wakasek Kurikulum untuk menggunakan Online form. Dalam online Form tersebut ada beberapa informasi yang perlu diisikan teman-teman guru. yaitu :

  • Nama Guru
  • Mapel yang diajarkan
  • Kelas yang diajar
  • Jam Pembelajaran
  • Materi Pembelajaran
  • Perangkat Aplikasi yang digunakan
  • Laporan Absensi

Selain mengisi form online tersebut, teman-teman guru juga mengirimkan Foto/Screenshot foto kegiatan mereka ke Grup WA sekolah. Beragam foto menggambarkan kreativitas dari teman-teman. “sungguh hebat rekan-rekan guru saya” kata saya dalam hati ketika membaca dan melihat informasi yang disajikan di Grup WA. Rekan-rekan guru saling menyemangati dengan sajian informasinya.

Dukungan aplikasi yang digunakan untuk membuat laporan singkat dan cepat juga saya rasakan. Pada pukul 12.00 WITA saya mengunduh Rekapitulasi pelaksanaan PBM daring teman-teman dan mengirimkannya ke Grup WA sekolah untuk saling mengingatkan. Pelaporan sangat penting dalam kondisi ini karena dengan demikian pihak-pihak terkait dapat memberikan dukungan dan masukan untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan ini.

Sore hari, tepatnya pukul 16.15 WITA saya mengunduh rekapitulasi Hari pertama dan terlihat ada 95 orang yang terlibat aktif dalam kegiatan PBM hari ini sesuai dengan penjadualan yang dibuat oleh Wakasek Kurikulum.

Terimakasih atas dukungan Bapak Kepala Sekolah, Bapak Pengawas Bina dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 Makassar-Maros.

Terimakasih banyak kepada teman-teman guru dan murid sekalian atas kerjasama dan dukungannya. “Apa yang aku ingat tentang sekolah adalah kenangan-kenangan yang aku buat bersama teman-teman.” – J. J. Watt, Atlet American Football – (MT-150223)

Genangan Air Pertama kalinya sejak saya menjadi Guru

Tulisan ke-14 Program Februari Ceria

Air tiba-tiba merambat ke dalam kelas (Dok : MT)

Intensitas hujan sejak Pukul 02.00 dini hari tadi sampai subuh hari ini masih berlangsung. Seperti biasanya hari Senin menjadi hari yang selalu membahagiakan bagi saya untuk kembali beraktifitas. Walaupun akhir pekan kemarin merupakah akhir pekan yang sibuk juga bagi saya. Hari Sabtu mengikuti Rapat persiapan PORSENI Guru-Guru se Sulawesi Selatan yang dilaksanakan PGRI Sulawesi Selatan dan sore harinya menghadiri peresmian Gedung Perkuliahan Poltekpar yang diresmikan Bapak Menteri Parekraf. Berlanjut di hari Minggu kemarin, dari pagi sampai dengan sore berkomunikasi dengan teman-teman guru dan staf menyelesaikan ekinerja untuk SKP Online 2022 yang diamanahkan oleh BKD Provinsi.

Saya berangkat hari ini lebih cepat karena ada barang yang akan saya antarkan ke rumah orang tua yang tempatnya tidak jauh dari lokasi SMK Negeri 4 Makassar.

Sesampai di parkiran sekolah, intensitas hujan semakin bertambah. Hal ini tidak menyurutkan keinginan saya untuk segera ke kelas melaksanakan pembelajaran pertama untuk Mata Pelajaran Pengelolaan MICE. Saya menyempatkan singgah di Ruang Guru untuk mencetak dokumen SKP bagi Kepsek dan SKP saya sendiri. Terdengar di luar ruang guru curah hujan semakin deras dan terlihat bahwa jumlah murid dan guru yang tiba di sekolah belum terlalu banyak. Saya sempat membuka beberapa info Grup WA yang mengabarkan beberapa wilayah di Kota Makassar pada hari Senin, 13 Pebruari 2023 ini mengalami kemacetan lalu lintas yang luar biasa dikarenakan beberapa jalur jalan mulai tergenang air.

Saya bergegas ke ruang kelas yang tidak jauh dari pintu gerbang kecil sekolah. Teman staf security menyempatkan mengantarkan saya menggunakan payung karena saya membawa laptop dan LCD ke ruang kelas. Beberapa murid sudah ada dalam ruangan sesaat saya memasuki Ruang Kelas XIUPW2. Saya menyampaikan kepada murid-murid untuk bersabar sejenak karena teman-teman lainnya belum datang. Pasti dikarenakan hujan lebat dan kemacetan lalu lintas yang saya baa di Grup WA.

Guyuran air dari atap (Dok: MT)

Beranjak keluar ruangan saya menengok suasana luar, ternyata curah hujan semakin deras. Terlihat air dari atap Gedung administrasi seperti guyuran air tejun bantimurung yang ada di Kabupaten Maros.

Saya melihat bahwa curah hujan semakin bertambah. Sekembali ke ruang kelas saya mulai menata meja guru untuk mempersiapkan pembelajaran. 2 orang murid memasuki ruangan dan menyampaikan bahwa air mulai meninggi di lapangan upacara.

Saya beranjak berdiri dan melihat air mulai masuk ke ruang kelas. Saya segera mengecek saluran drainase. Terlihat bahwa tidak ada kotoran yang menghambat. Kemudian bersama teman saya juga mengecek drainase ke saluran di luar sekolah. Ternyata debit air di saluran pembuangan luar sekolah sudah setinggi jalan sehingga menghambat aliran air dari dalam drainase internal sekolah.

Inilah pertama kalinya sejak saya mengajar di sekolah ini yaitu sejak tahun 1994 terjadi kondisi seperti ini. Bahkan saat saya sekolah di alamater tercinta ini yang sekaligus tempat saya menimba ilmu saat SMEA (1988-1991) juga tidak pernah merasakan kondisi seperti ini. Ternyata seluruh wilayah Makassar hari ini mengalami hal demikian. Itulah sebabnya jumlah murid yang datang ke sekolah hari ini sangat kurang hari ini karena hambatan transportasi mereka ke sekolah.

Saya tetap kembali ke ruang kelas dan mengajak murid yang sudah datang untuk menjalankan literasi kitab suci (bagi yang beragama Islam membaa ayat suci Al-qur’an dan agama lain menyesuaikan). Kami bersama-sama berdoa agar kondisi ini segera kembali normal dan hujan dapat segera reda. Kami melakukan kegiatan literasi Kitab Suci seiring semakin meningginya genangan air di dalam kelas.

info ditlantas polda di Grup WA

Intensitas hujan semakin menjadi dan genangan semakin meninggi. Saya segera meminta murid mencabut semua peralatan listrik yang ada dan memindahkan semua barang-barang yang ada di lantai ke atas meja. Kemudian saya berkeliling ke semua kelas lantai 1 yang mulai tergenang dan menyampaikan hal yang sama kepada semua murid yang ada di kelas lainnya.

Di Grup WA sekolah, kami mendapatkan beberapa info mengenai dampak ekstrem hujan dan level air laut pagi ini di Kota Makassar. Kepsek dan beberapa teman guru segera melihat kondisi sekolah terutama kelistrikan yang ada. Beberapa orang tua mulai berdatangan ke sekolah untuk menjemput anaknya karena adanya himbauan Walikota melalui media sosial untuk memulangkan murid murid yang ada di Kota Makassar.

Dari diskusi dengan teman-teman guru dan Pengawas Bina melalui Grup WA sekolah. Akhirnya diputuskan bahwa hari ini murid-murid dipulangkan ke rumah masing-masing. Kami semua berdoa semoga hujan hari ini segera reda dan ketinggian air laut pasang dapat segera surut.

semoga cerita hujan hari ini seindah penggalan lirik lagu Utopia : Aku bisa tersenyum sepanjang hari, Karena hujan pernah menahanmu disini, Untukku ooohhh…(MT – 140323)

Kenangan Dalam Rindu (KENDARI)

Tulisan ke-13 Program Februari Ceria

Dok : MT

Kendari sebagai ibu kota provinsi ditetapkan pada Penerbitan Perpu Nomor 2 Tahun 1964 jo. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1964. Sejak dulu, Teluk Kendari yang berada di tengah Kota Kendari menjadi jalur persinggahan para pelaut nusantara maupun Eropa dari dan ke Ternate atau Maluku. Penamaan Kendari berasal dari kata Kandai, yang artinya alat dari bambu atau kayu yang dipergunakan penduduk Kendari untuk mendorong perahu.

Dari kata Kandai inilah kemudian diabadikan menjadi kampung kandai. Dalam perkembangannya kata Kandai dari berbagai literatur terakhir disebut Kendari. Kota Kendari berawal dari terbukanya Teluk Kendari yang menjadi pelabuhan para pedagang, khususnya pedagang Bajo dan Bugis. Mereka datang dan bermukim di sekitar Teluk Kendari.

Awal abad ke 15, Kartografi Portugis kuno menunjukkan adanya perkampungan di Pantai Timur Celebes atau Sulawesi yang dinamakan Citta dela Bala di pesisir teluk yang bernama Baia du Tivora yang identik dengan Teluk Kendari. Dalam sastra lisan tua suku Tolaki, wilayah Teluk Kendari disebut dengan nama Lipu I Pambandahi. Wonua I Pambandokooha merupakan salah satu daerah di pesisir timur Kerajaan Konawe.

Peta pertama Teluk kendari dibuat pada 9 Mei 1831. Sejak, 6 Februari 1835, Teluk Kendari disebut sebagai Vosmaer’s Baai atau Teluk Vosmaer melalui Surat Keputusan Jenderal Van Den Bosch di Batavia. Dalam catatan perjalanan yang berjudul Korte Beschrijving van het zuid oostelijk schiereiland van Celebes, Vosmaer menuliskan tertarik akan keindahan Teluk Kendari. Setelah mendapatkan izin dari Tebau sebagai penguasa wilayah timur Kerajaan Konawe (1832), Vosmer kemudian mendirikan kantor dagang. Ia juga membuatkan istana Raja Tebau, yang sebelumnya bermukim di Lepo-lepo. ungkutoko dan Petoaha di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, diubah jadi destinasi Wisata bahari. Pada awal abad ke 19 sampai dengan kunjungan Vosmaer (orang Belanda) pada 1831, Kendari merupakan tempat penimbunan barang (pelabuhan transito). Karena alasan tersebut menjadi titik tolak perkembangan Kendari menjadi pusat kota pemerintahan dan perdagangan.

Masjid terapung di teluk Kendari (Dok: MT)

Pembentukan Kendari Sebagai Ibu Kota dan Kota Pada masa pemerintahan kolonial Belanda dan pendudukan Jepang, Kendari hanya seluas sekitar 31,40 km2 saat itu yang merupakan wilayah kawedanaan sekaligus ibu kota Onder Afdeling atau bun Ken Laiwoi. Kendari berubah dari ibu kota kecamatan menjadi ibu kota Kebupaten Daerah Tingkat II berdasarkan Undang-undang nomor 29 tahun 1959. Penerbitan Perpu Nomor 2 Tahun 1964 Jo serta Undang-undang Nomor 13 Tahun 1964 ditetapkan Kendari sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara yang masih terdiri dari dua wilayah kecamatan. Dua wilayah kecamatan tersebut, yaitu Kecamatan Kendari dan Kecamatan Mandonga dengan pertambahan luas wilayah sekitar 75,76 km2.

Kemudian pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1978 mengubah Kendari menjadi Kota Administratif yang meliputi tiga wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Kendari, Mandongan, dan Poasia dengan 24 desa. Seiring dengan pertumbuhan Kota Kendari, Undang-undang Nomor 6 Tahun 1995 dikeluarkan untuk menentapkan Kota Kendari sebagai Kota Madya Daerah Tingkat II dengan luas wilayah sekitar 292,89 atau 0,7 persen dari luar wilayah daratan Sulawesi Tenggara. (Sumber: kendarikota.go.id)

Pemandangan tepi laut Teluk Kendari (Dok:MT)

Beberapa kali kunjungan saya di Kendari memberikan kesan bahwa Kendari lagi berbenah menjadi Kota yang memiliki karakteristik. Lalu-lalang kendaraan berbagai jenis di Pusat Kota Kendari dan seputaran pinggiran Kota Kendari menunjukkan kota ini siap menyambut perkembangan sama dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Hal ini pun berlanjut sampai malam hari, trutama pada malam sabtu dan malam minggu.

Di sisi lain potensi sumber-sumber alam semakin memperkuat daya tawar Kendari sebagai sentra perekonomian.

Kini saatnya Kendari dan Sulawesi Tenggara secara umum memperlihatkan kesiapannya dengan memperkuat sumber daya manusia (SDM). Peran lembaga pendidikan vokasi menjadi suatu keniscayaan.

Masjid Terapung di Kota Kendari

Letaknya di Teluk Kendari

Jika berkunjung ke Kota Kendari

Saat pulang KENangan DAlam RIndu

(MT – 130223)

3 G dan 4 AS di Kampus Poltekpar Makassar

Tulisan ke-12 Program Februari Ceria

Foto suasana Kampus Poltekpar Makassar dari udara (Dok: https://poltekparmakassar.ac.id/)

Suasana hujan deras mengguyur kota Makassar mulai Pukul 14.05 WITA di Sabtu akhir pekan ini. Saya membuka kembali Undangan Peresmian Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Pariwisata Makasssar yang ada di File WA di HP saya. Pukul 16.00 WITA tertera pada undangan sebagai waktu pelaksanaan kegiatan tersebut. Segera saya mengirim WA kepada salah satu rekan Dosen di Poltekpar Makassar. “Apakah Mas Menteri Sandiaga Uno akan datang meresmikan hari ini” tulis saya di WA tersebut. Seiring berjalannya waktu, alhamdulillah pada Pukul 14.55 hujan mulai reda, saya bergegas mengambil kendaraan dan menuju Tanjung Bunga, wilayah di sebelah selatan Kota Makassar yang sangat terkenal sebagai wilayah Pantai yang indah. Tanjung Bunga adalah wilayah Kota Makassar yang sepanjang hari kita dapat melihat suasana pantai dan laut. Tidak salah, Poltekpar Makassar mengambil lokasi di wilayah ini. Saya segera menelusuri jalan-jalan kota Makassar yang sangat padat di sore hari Sabtu ini. Alhamdulillah tepat Pukul 15.35 saya memasuki kampus Poltekpar Makassar. Terasa suasana yang selalu sama ditampilkan oleh Kampus yang beralamat di Jl. Gunung Rinjani, Kota Mandiri, Tanjung Bunga Makassar ini.

Saya diarahkan para Security Kampus yang sangat ramah menuju tempat Parkir di dekat Gedung Kuliah Terpadu baru yang akan diresmikan Mas Menteri Parekraf sore ini. Saya sempat memohon ijin kepada salah satu Tim Security Kampus untuk parkir sejenak di samping Masjid Kampus Poltekpar Makassar. Alhamdulillah baru saja azan dikumandangkan. Segera saya ke tempat wudhu yang tertata rapih dan bersih. Sempat bertemu dengan beberapa Jamaah dari Keluarga Besar Poltekpar Makassar yang akan menunaikan Shalat Jamaah Ashar di sore ini. Segera setelah menunaikan Shalat Ashar saya menuju Parkiran Staf di samping Gedung Kuliah Terpadu. “Megah sekali gedung ini” saya bergumam dalam hati. Suasana rapih, bersih tetap terjaga di seluruh sudut bagian samping Gedung ini. Saya melihat jejeran kursi yang sudah terisi oleh Mahasiswa, Dosen, Staf dan beberapa Tamu yang akan mengikuti kegiatan sore hari ini.

Beberapa waktu berikutnya Mas Menteri datang dan disambut dengan tarian tradisional Sulawesi Selatan yang dibawakan oleh Mahasiswa Poltekpar Makassar. Kampus ini menampakkan diri sebagai kampus yang tidak hanya membekali mahasiswa dengan Konten Kompetensi Kepariwisataaan namun juga menguatkan para mahasiswanya dengan kemampuan seni yang luar biasa. Sejurus kemudian Master of Ceremony dari salah seorang Dosen/Staf Poltekpar Makassar memulai acara. Kegiatan dimulai dengan sapaan kepada semua hadirin yang ada di sore ini dilanjutkan dengan pembacaan Doa pengantar kegiatan. Tak lupa kebiasaan membacakan pantun diperdengarkan oleh MC. Direktur Politeknik Pariwisata Makassar pun yang melanjutkan rangkaian acara dengan Laporan kepada Mas Menteri Parekraf dan hadirin memberikan nuansa formal namun tetap dalam suasana keakraban sebagai ciri khas pelayanan pariwisata. Direktur Poltekpar menyampaikan sejarah pembangunan, fungsi ruang, daya tampung dan hal lainnya mengenai Gedung Kuliah Terpadu ini. Sesekali hadirin bertepuk tangan menyambut beberapa informasi yang menggambarkan betapa upaya pemenuhan kualitas sebagai gambaran “Absolutely Qualified” yang menjadi slogan dan motto dari Politeknik Pariwisata Makassar.

Suasana penyambutan Mas Menteri Parekraf – Bapak Dr. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA, MBA. (Dok : MT)
Mas Menteri Parekraf memberikan arahan (Dok:MT)

Sesampai arahan dan sambutan Menteri Pariwisata. Segera Pak Sandiaga naik ke Panggung dengan gaya yang enerjik dan lincah serta senyum beliau yang khas memulai penyampaian beliau dengan Pantun yang bercirikan kontekstual Makassar dan Poltekpar. Beliau menyampaikan kembali mengenai konsep “Tiga G” seperti yang saat ini dijalankan sektor pariwisata. Tiga G yang dimaksud adalah Gercep, Geber, dan Gaspol. Ketiganya memiliki kepanjangan dengan makna tersendiri. Gercep yaitu gerak cepat, Geber berarti gerak bersama, lalu Gaspol yaitu garap semua potensi online.

Selain Tiga G, Sandiaga juga mengingatkan agar setiap warga Poltekpar Makassar memiliki “Empat As” sebagai etos kerja untuk bisa membawanya mencapai kesuksesan. As yang pertama adalah kerja keras. Ia meyakini, tidak ada orang yang bisa sukses bila tidak bekerja keras. As yang kedua adalah kerja cerdas. Ini berarti mampu memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Ketiga yaitu kerja tuntas, selalu menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Kemudian yang keempat yaitu kerja ikhlas. Ini bisa dimaknai dengan berserah diri kepada Tuhan atas hasil yang didapatkan.

Beliau melanjutkan arahannya bahwa semua potensi yang ada harus terus ditumbuhkembangkan dan beliau juga berharap agar Gedung Hotel Praktik yang sementara dilakukan penyelesaian pembangunannya segera dapat dimanfaatkan tahun ini untuk pengembangan Mahasiswa yang ada serta untuk mendukung SDM Pariwisata yang ada di Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa dalam 2 tahun ini Pemerintah akan menggelontorkan Trilyunan dana untuk sektor pariwisata, namun semua itu akan kurang bermanfaat jika tidak didukung oleh SDM yang berkualitas.

Teruslah Poltekpar menjadi Kampus yang “Absolutely Qulified”. (MT-120223)

Tourism

Article – 001

googleimage

Tourism is the travel of individuals to destinations outside their usual environment for personal or business purposes, typically for a limited period of time. It can include a wide range of activities, such as leisure travel, cultural experiences, adventure travel, and business travel.

Tourism is a significant industry and a major source of employment and income for many countries. It is estimated that over 1 billion international tourists travel globally every year, generating billions of dollars in revenue. Tourism can also have positive impacts on local economies by providing employment opportunities, supporting small businesses, and contributing to cultural exchange and understanding.

However, tourism can also have negative impacts on destinations, including overcrowding, environmental degradation, and cultural homogenization. It is important for governments and industry stakeholders to manage tourism in a sustainable manner, balancing the benefits and drawbacks to ensure long-term viability and positive outcomes for both tourists and host communities.

Tourism is the act of traveling for leisure, recreation, or business purposes. It is a significant industry that contributes to the economy of many countries and provides employment opportunities for millions of people worldwide.

Tourism can take many forms, including international travel, domestic travel, cultural tourism, adventure tourism, and eco-tourism, among others. It offers a wide range of experiences and activities, such as visiting historical and cultural sites, participating in outdoor activities, exploring new destinations, and experiencing different cultures and ways of life.

The benefits of tourism include the generation of income, the creation of jobs, and the promotion of local culture and heritage. However, tourism can also have negative impacts on the environment, including overcrowding, pollution, and damage to natural habitats, among others.

Sustainable tourism is a growing trend that seeks to balance the economic, social, and environmental impacts of tourism. It involves practices that minimize negative impacts and promote the long-term viability of tourism destinations. (MT-110223-chatgpt)

Maritime Tourism

article-002

sumber: googleimage

Maritime tourism refers to the travel and recreational activities related to the ocean, seas, and other bodies of water. This type of tourism includes activities such as beach vacations, cruise ship travel, boating and sailing trips, fishing expeditions, and more.

Maritime tourism is a growing industry and offers a wide range of experiences and destinations for tourists. Coastal areas, islands, and maritime regions are popular tourist destinations, attracting millions of visitors each year. Cruise ships are a popular form of maritime tourism, offering tourists the opportunity to visit multiple destinations in a single trip. In addition, sailing and boating trips, as well as fishing expeditions, provide tourists with unique experiences and opportunities to connect with the ocean and its marine life.

Maritime tourism can bring significant economic benefits to coastal communities, including employment opportunities and revenue from tourist spending. However, it can also have negative impacts on the marine environment and local communities if not managed sustainably. As a result, it is important to balance the economic benefits of maritime tourism with efforts to protect the marine environment and preserve the cultural heritage of coastal communities.

Maritime tourism refers to travel and recreational activities that take place on or near bodies of water, such as oceans, seas, lakes, and rivers. It can include a wide range of activities, such as cruise ship vacations, yachting, sailing, fishing, whale watching, and beach vacations.

Maritime tourism is a growing industry and is becoming increasingly popular due to the unique and diverse experiences it offers, as well as its potential to provide economic benefits to coastal communities. It also has the potential to generate substantial revenue through various associated activities, such as dining, entertainment, and shopping.

However, maritime tourism also has some negative impacts on the environment, including increased pollution and waste, damage to natural habitats and marine life, and overcrowding of popular destinations. It is important for the industry to adopt sustainable practices to minimize these impacts and ensure the long-term viability of maritime tourism. (MT – 110223 – chatgpt)

Suasana Shalat Jumat

Tulisan ke-11 Program Februari Ceria

Suasana Ceramah Jumat 10-02-2023 (Dok : MT)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (9)
(10) فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jum’at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Surah Al Jumuah ayat 9-10 sesuai dengan namanya, menegaskan perintah Allah SWT kepada muslim untuk menunaikan salat Jumat. Hal ini tentu sangat diutamakan ditunaikan setelah mendengar suara muazin yang mengumandangkan azan pada hari Jumat. Pada tuntunan ayat berikutnya dibahas pula tentang perintah mencari rezeki sebagai karunia Allah SWT. Hal ini menunjukkan adanya keseimbangan antara kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat dalam kedua ayat tersebut.

Pembelajaran hari Jumat pada hari ini telah berlangsung dari Pukul 07.15 seperti pada hari-hari biasanya. Menjelang pelaksanaan Shalat Jumat, para murid di SMK Negeri 4 Makassar muai bergegas menuju Masjid Bahrul Ulum yang diresmikan rehabilitasi pembangunannya pada akhir tahun 2021 lalu oleh Plt. Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan saat itu. Beberapa Guru menyampaikan kepada beberapa murid laki-laki muslim agar segera menuju masjid menunaikan ibadah shalat Jumat.

Sejak awal semester genap tahun pelajaran 2022-2023 ini dan seperti pada tahun-tahun sebelumnya, menjelang shalat Jumat selalu dihimbau kepada para murid untuk meninggalkan segala aktivitasnya guna melaksanakan Shalat Jumat berjamaah di mesjid. Hal ini tentunya dikarenakan adanya beberapa murid yang masih beraktivitas lain. Tentu ini menjadi tantangan karena pada saat bersamaan adalah jadual istirahat kedua bagi murid. Jadwal ini seperti di hari-hari sebelumnya digunakan oleh para murid untuk bersantap siang.

“Dimohon bagi semua murid muslim segera menuju masjid” demikian bunyi pengumuman oleh protokol masjid terdengar. Kegiatan shalat Jumat berjamaah ini tentunya akan memberikan beberapa hal positif bagi murid dalam penguatan dimensi dari profil pelajar pancasila. Pelaksanaan yang terjadi di sekolah kami sangat dinamis. Terlihat bahwa dukungan dan dorongan dari para guru kepada beberapa murid sangat diperlukan. Hal ini termasuk mengarahkan mereka untuk memaknai adab pelaksanaan shalat Jumat dan adab pada saat berada di dalam masjid.

Suasana shalat jamaah Jumat 10-02-2023 (Dok : MT)

Adab yang dimaksud diantaranya; Bersegera masuk ke dalam masjid setelah mengambil wudhu. Tidak melaksanakan aktivitas lain saat di dalam masjid, Melaksanakan shalat sunnah, Menyimak ceramah dari Khatib, Tidak bercakap-cakap, Tidak bermain-main menggunakan alat komunikasi (gadget) saat berada di dalam masjid dan perilaku lainnya yang tidak bermanfaat.

Semoga seiring berjalannya waktu para murid semakin menyadari adab-adab tersebut. Kata bijak yang selalu saya ingat adalah “Tugas pendidik modern bukanlah menebang hutan, tetapi mengairi gurun”. (MT-110223)

Negeri di Atas Awan

Tulisan ke-10 Program Februari Ceria

Suasana di Lolai – Dok : MT

Kau mainkan untukku, Sebuah lagu tentang negeri di awan, Di mana kedamaian menjadi istananya, Dan kini tengah kau bawa, Aku menuju kesana…. https://www.youtube.com/watch?v=6WsaPKm6lEI

Katon Bagaskara memberi judul lagunya ini dengan “Negeri di Awan”. Lagu ini sangat populer di kalangan masyarakat di saat itu bahkan sampai sekarang. Lagu ini tentunya menggambarkan keindahan alam yang ada di Indonesia yang begitu indah, menarik dan menawan. Lagu ini membuktikan begitu banyak potensi alam yang dimiliki oleh negara kita tercinta. Salah satu diantara wilayah Indonesia yang memiliki keindahan menakjubkan adalah Toraja yang ada di wilayah Indonesia bagian Timur.

Toraja adalah salah satu Destinasi wisata andalan di Sulawesi Selatan. Beragam daya tarik dimiliki oleh Toraja sebagai pilihan berwisata. Jarak yang cukup jauh dari Makassar tidak menjadikan tantangan bagi pelancong atau wisatawan untuk mengunjungi daerah yang sangat fenomena ini. Toraja sudah dikenal bertahan tahun sebelumnya sebagai salah satu daerah wisata andalan, tidak hanya mewakili Sulawesi Selatan namun mewakili Indonesia.

Bali tentu sangat kita kenal dan demikianpun sangat dikenal oleh banyak orang di negara lainnya. Namun demikian beyond Bali ada Toraja yang dapat ditempuh dengan 9 s.d 10 jam perjalanan darat dari Makassar atau dengan perjalanan waktu yang sangat singkat sekitar 50 menit menggunakan pesawat udara. Hal ini didukung dengan adanya bandara yang representatif di Toraja (bandara Pongtiku) ataupun dapat melalui Bandara di Palopo (Bandara Lagaligo Buo) sebagai daerah tetangga terdekat Toraja yang memiliki akses bandara.

Toraja dalam puluhan tahun terakhir ini sangat diminati oleh wisatawan baik lokal maupun luar negeri. Ketika kita mengunjungi wilayah Toraja (saat ini sudah terbagi 2 kabupaten; Toraja dan Toraja Utara) salah satu wilayah yang selalu dikunjungi dan menjadi wilayah favorit adalah NEGERI DI ATAS AWAN. Ada beberapa spot Negeri di atas awan di Toraja. Orang lebih banyak mengenal LOLAI sebagai spot tertinggi selain adanya spot TO’TOMBI .

Desa Lolai di Kecamatan Kapalapitu, Toraja Utara, banyak dikunjungi karena memiliki pemandangan yang indah dan menawan. Pengunjung/Wisatawan yang datang dapat merasakan sensasi berada di atas awan. Mulai malam hari sampai dengan pagi hari, daerah yang berada di ketinggian sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut ini sangat memungkinkan untuk memberikan nuansa seakan kita sedang berada di atas awan. Pemandangan tersebut dapat dinikmati dari Tongkonan Lempe. Dari titik tersebut terlihat puncak gunung di kejauhan menyembul di antara awan yang terhampar luas. Saat malam hari, lampu-lampu di kota Rantepao menambah pemandangan yang semakin mempesona. Saat matahari mulai terbit, bangunan-bangunan Tongkonan, khas Toraja, menjadi pemandangan yang semakin menarik. Bangunan Tongkonan Lempe yang halamannya dijadikan lokasi untuk melihat pemandangan yang diselimuti awan di bawahnya. Lolai memang berada di gugusan pengunungan dengan panorama yang sangat indah. Dari Rantepao, lokasi wisata ini bisa dijangkau sekitar 30 menit dengan berkendara.

Negeri di atas awan atau berada di awan?.
Pada momen tertentu sulit dibedakan. Hanya perasaan yang dapat menikmatinya. Ketika kita berada di pesawat udara dan memandang keluar dari Jendela pesawat pada ketinggian tertentu dalam suasana udara yang cerah, kita akan disuguhi pemandangan awan dan wilayah daratan dibawahnya. Sangat indah untuk dilihat dan diabadikan.

Suasana di atas awan (dari pesawat) Dok : MT

Sensasi yang berbeda tentu akan kita rasakan ketika berada di wilayah yang dikategorikan NEGERI DI ATAS AWAN. Wilayah tersebut tersebar di beberapa wilayah di negeri kita tercinta. Mari berkunjung ke Negeri di Atas Awan di wilayah Toraja. Kurrusumange. (MT-100223)

Kultum yang menggugah

Tulisan ke-9 Program Februari Ceria

Suasana Kultum – Dok : MT

Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Di antara pepohonan yang tumbuh di daerah pedalaman terdapat sebuah pohon yang dedaunannya tidak pernah gugur, dan itulah perumpamaan seorang muslim. Ceritakanlah kepadaku pohon apakah itu?”. Orang-orang menebaknya dengan beragam pohon yang tumbuh di daerah pedalaman tersebut. Abdullah bin Umar berkata, ‘Dalam hatiku terbesit pohon yang dimaksud adalah pohon kurma, tetapi aku merasa malu untuk mengungkapkannya (mengingat saat itu usiaku masih sangat muda).’ Selanjutnya, merekapun menyerah dan berkata, ‘Ceritakanlah kepada kami wahai Rasulullah, pohon apakah itu?’ Lalu Rasulullah menjawab, ‘Itulah pohon kurma’,” (HR. Bukhari).

Kemudian dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa Abdullah bin Umar menceritakan hal itu kepada Umar, dan Umar berkata, ‘Sesungguhnya jika kamu mengatakan pohon kurma, hal itu lebih aku sukai daripada pohon ini dan itu.’ Hal tersebut merupakan motivasi dari Umar untuk anaknya agar ia mampu bersaing, dan berani berbicara meskipun di majelis orang-orang dewasa selama yang dikatakan menyangkut ilmu. Bahkan Umar memberikan semangat sendiri kepada anak-anak untuk mengemukakan ilmu yang mereka ketahui di majelis orang dewasa.

Memberi motivasi kepada anak merupakan hal yang penting. Dari sinilah anak akan merasa ada yang mendukung perbuatannya selama itu positif. Bahkan dari cerita tersebut kita tahu bahwa Ibnu Umar sendiri memberikan motivasi kepada anaknya untuk berbicara di majelis orang dewasa. Itu artinya Umar mendukung agar anaknya menggali dan mengembangkan potensi yang dimilikinya. (dikutip dari https://www.islampos.com/)

Hari Rabu, 8 Pebruari 2023 adalah hari dimana saya mengajar pada jam pelajaran ke-6 sampai jam pelajaran ke-9. Jam pelajaran ke-6 adalah 1 jam pelajaran sebelum waktu Shalat Dhuhur. Sudah menjadi kebiasaan dan pembelajaran di sekolah kami bahwa pada waktu shalat semua murid yang beragama Islam diarahkan ke Masjid sekolah kami. Kami mengarahkan para murid untuk melaksanakan shalat berjamaah. Kebahagiaan selalu saya rasakan di saat-saat bercengkerama dengan para murid sebelum mengambil wudhu dalam antrian. Saya mengingatkan murid-murid di Kelas XI Usaha Perjalanan Wisata/Usaha Layanan Pariwisata untuk melaksanakan shalat berjamaah. Siang tadi, Ketua Kelas nya yang bernama Taufik menyampaikan kepada saya bahwa dia berkeinginan untuk menyampaikan KULTUM setelah Shalat Jamaah Dhuhur. Secara spontan saya mengatakan, “wah bagus sekali, saya yakin kamu pasti bisa menjalankannya” seraya saya menimpali perkataan murid tersebut sambil menuju Masjid. “Saya tunggu di Masjid ya” kata saya sambil melangkahkan kaki bersegera menuju ruang guru pariwisata.

Seperti biasanya, menjelang Shalat Dhuhur saya sengaja berada di Shaf paling belakang sambil mengarahkan dan mengawasi barisan jamaah para murid. Saya menengok mencari Taufik namun saya tidak sempat melihatnya. Setelah selesai shalat Dhuhur saya berdiri dan melihat Taufik ada di barisan Shaf kiri di baris ketiga. Saya memberikan informasi kepada Ketua Masjid Sekolah kami bahwa Taufik sudah ada dan siap menyampaikan Kultum. Ketua Masjid kemudian mempersilahkan Taufik dan meminta kesediaan jamaah shalat Dhuhur untuk menyimak Kultum siang ini.

Taufik dengan percaya diri menuju mimbar dan memulai Kultumnya. Suaranya terdengar sedikit bergetar diawal pembicaraanya, namun tetap dilanjutkan dengan penuh kepercayaan diri. Dia menyampaikan 1 tema yang sangat kontekstual siang ini. Singkat dan padat serta sangat mengena gumam saya. Setelah selesai menjalankan kultum, saya mencari Taufik diantara kerumunan murid lainnya. Ternyata Taufik lagi duduk dekat Wali Kelasnya. Saya menghampiri mereka, spontan Wali Kelasnya menyampaikan kepada saya bahwa dia sangat terharu dan sangat bangga dengan apa yang dilakukan anak walinya tersebut. Saya kemudian menimpali dan mengucapkan juga pujian kepada murid tersebut.

Inilah salah satu pembuktian bahwa setiap manusia terlahir dengan potensinya masing-masing. Setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda. Termasuk murid-murid kita yang memiliki bermacam-macam potensi yang dimilikinya. Tugas kita sebagai guru adalah mengembangkan potensi yang mereka punya dan mengarahkannya. Seringkali beberapa murid enggan untuk mengungkapkan potensi yang mereka miliki. Mereka beralasan malu ataupun kurang percaya diri, padahal mereka belum menyadari bahwa mereka memiliki potensi. Sebagai guru disinilah momentum terbaik untuk selalu menjadi motivator dan menggali potensi murid kita. Saya sering mengatakan kepada teman-teman guru bahwa everyone has their own time and their own capability. (MT-090223)

Suasana di Masjid Bahrul Ulum – SMK 4 Makassar (Dok : MT)

Terapkan Kurikulum Merdeka dengan Platform Merdeka Mengajar

Mulai terapkan Kurikulum Merdeka dengan platform Merdeka Mengajar

Pahami Kurikulum Merdeka baik secara mandiri, melalui pelatihan, maupun dari rekan sejawat. Tersedia juga beragam materi dan referensi mengajar untuk menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolah.

Silahkan klik link https://guru.kemdikbud.go.id/

Panduan Pendaftaran Kurikulum Merdeka https://bit.ly/panduan-pendaftaran-IKM2023

ekinerja – Penyusunan SKP ONLINE

Tulisan ke-8 Program Februari Ceria

Tahun ini ada aktivitas yang berbeda dilaksanakan oleh para guru dalam menyusun Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) nya. Penyusunan SKP bagi ASN (PNS dan PPPK) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di awal tahun 2023 ini dilakukan melalui program online. hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilakukan secara manual. Pengisian SKP dilakukan melalui aplikasi ekinerja online (https://kinerja.bkn.go.id/login).

Pengisian SKP melalui aplikasi e-kinerja ini didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara, serta menindaklanjuti Surat Badan Kepegawaian Negara terkait Penunjukan Instansi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Piloting Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kinerja terintegrasi.

Sehubungan dengan hal tersebut seluruh ASN melaksanakan Penilaian Kinerja Tahunan melalui Penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Tahun 2022 sesuai dengan aturan PermenpanRB RI terbaru.

Konsekuensi dari pengisian ini maka pemberian TPP untuk Tahun 2023 kepada ASN lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan pada Penilaian Kinerja Bulanan melalui aplikasi e-kinerja.

Di sekolah kami (SMK Negeri 4 Makassar) para ASN saling mendukung melaksanakan pengisian SKP yang dimulai dengan Update Profil masing-masing ASN yang kemudian dilanjutkan dengan Penyusunan SKP yang meliputi penyusunan Rencana Hasil Kerja (RHK) yang disesuaikan dan diselaraskan dengan RHK Pimpinan Unit Organisasi (UNOR). Hal ini berarti bahwa RHK para Guru dan Tata Usaha/Arsiparis didasarkan pada RHK Kepala SMK Negeri 4 Makassar.

Penyusunan RHK tersebut selanjutnya didetilkan melalui penyusunan Indikator pada masing-masing RHK yang ada dengan menerapkan ASPEK Kuantitas dan Waktu. Setelah itu ditetapkan Target dari masing-masing INDIKATOR dari RHK dimaksud.

Dokumen : MT

Suasana diruang rapat sekolah menjadi lebih sibuk dari biasanya. Secara bergantian ASN datang ke ruang rapat untuk berbagi informasi mengisi laman e-kinerja tersebut. Pada awal proses ada beberapa tantangan yang dirasakan para ASN lingkup SMK Negeri 4 Makassar. Tantangan tersebut terutama berhubungan dengan password. Beberapa teman lupa password dari mySAPK yang juga merupakan kata kunci yang dipakai untuk aplikasi e-kinerja. Mulailah terjadi diskusi menarik karena antar ASN terjadi komunikasi cara mengatasi lupa kata kunci tersebut.

Akhirnya e-kinerja memberikan wawasan baru bagi para ASN, terutama dalam mengatasi tantangan untuk melakukan reset kata kunci pada akun masing-masing. Suasana saling menertawakan terjadi antar ASN. Ada yang menyatakan ini faktor U (Umur) adapula yang menyatakan hal-hal lainnya. Hal ini membuat riuh ruang rapat.

Teman-teman ASN bersepakat bahwa pengisian SKP dilakukan di sela-sela keluangan waktu mengajar. Kami bersepakat bahwa tidak boleh dikarenakan pengisian SKP tersebut membuat ada kelas yang tidak berlangsung PBM nya. alhamdulillah komitmen dan konsistensi tersebut berjalan. Hal ini tentu mencerminkan salah satu indikator dari Komponen Penilaian Perilaku pada SKP pada komponen BerAKHLAK. Semoga kami semua menjadi ASN yang BerAKHLAK. Amiin. (MT-080223)

Telah dibuka kembali Pendaftaran Kurikulum Merdeka

Alhamdulillah telah dibuka kembali Pendaftaran Kurikulum Merdeka di Tahun Pelajaran 2023/2024. Silahkan klik link ini : https://kurikulum.kemdikbud.go.id/#mp-daftar-ubah-t

Informasi Pendaftaran di link :

https://docs.google.com/presentation/d/e/2PACX-1vRs2lz2z43LR7m6F4hSsogjhMKae75dWRbfEGRcvubTl8KEMoYBoS1a8aJZ2eIVqjzAIivQjd7R1YA1/pub?start=false&loop=false&delayms=3000&slide=id.p

Panduan Pendaftaran Kurikulum Merdeka https://bit.ly/panduan-pendaftaran-IKM2023

Turki di Guncang Gempa

Stop Press – Tulisan Program Februari Ceria

Berita yang sangat mengagetkan saya terima siang kemarin pada 6 Pebruari 2023 dari laman Facebook Guru Bahasa Jerman saya. Beliau adalah Guru yang mengajarkan saya Bahasa Jerman di OVGU (Otto Van Guericke University), Magdeburg, Jerman. Beliau menuliskan kesedihan atas gempa di Turki dan Syria.

Kemarin siang saat istirahat pembelajaran Hari Senin, 6 Pebruari 2023 di Sekolah kami, saya sampaikan ke teman bahwa telah terjadi Gempa di Turki dan Suriah. Saya sempat ditanya oleh teman bagaimana dengan dampak gempanya?. Saya mencoba membuka laman berita online Indonesia, namun ternyata belum ada laman berita online yang memberitakan hal tersebut. Mungkin dikarenakan terjadinya gempa secara periodik dan baru gempa awal.

Kalau kita membaca info pada gambar yang saya masukkan dalam kolom berita ini, tertulis gempa pada Pukul 18:24. Sebelum Shalat Subuh waktu Makassar, saya menghidupkan TV dan salah satu Saluran TV memberikan dampak Gempa tersebut. Saya melihat bagaimana kepanikan orang-orang di daerah tersebut dan bagaimana dahsyatnya reruntuhan bangunan yang diperlihatkan dari rekaman video yang ada di TV. Lebih jelas dapat terlihat salah satu berita di youtube channel ini https://www.youtube.com/watch?v=S-qAL9-PlEE

Saya segera mencoba mencari di laman google berita lebih lanjut dan saya dapatkan bahwa wilayah gempa berada di sebelah selatan Turki yang berbatasan langsung dengan Syuriah. Segera saya tergerak untuk menuliskan berita ini sebagai sebuah Stop Press.

Semoga saudara-saudara kita seluruh Warga Turki dan Syuriah diberikan keselamtan dan kesehatan oleh Allah SWT. Aamiin (Stop Press – MT – 070223)

Literasi Kitab Suci

Tulisan ke-7 Program Februari Ceria

Pembiasaan pada murid sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran adalah merupakan upaya yang seharusnya dilakukan secara terus-menerus dan melibatkan pihak-pihak terkait. Pembiasaan ini adalah merupakan unsur penguatan pembelajaran yang paling utama.

Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan sejak tahun pelajaran baru 2022-2023 mencanangkan program literasi kitab suci bagi jenjang pendidikan SMK/SMA/SLB. Kegiatan ini dikelola secara mandiri di masing-masing sekolah.

Di awal kegiatan literasi kitab suci ini dilaksanakan, umumnya sekolah menyisihkan waktu 15 sd 30 menit sebelum pembelajaran di hari Jumat. Para murid diarahkan oleh pembina sekolah untuk melaksanakan literasi kitab suci sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Sekolah menetapkan Guru-Guru yang secara bergantian dan bersama-sama membimbing murid dalam melaksanakan kegiatan literasi ini.

Khusus di SMK Negeri 4 Makassar kegiatan ini dilaksanakan di lapangan tengah sekolah bagi yang beragama Islam dan bagi yang beragama lain diarahkan oleh masing-masing guru pembimbing pada ruang yang telah disiapkan. Hal ini dengan pertimbangan jumlah murid yang mengikuti kegiatan.

Seiring dengan berjalannya waktu, kegiatan literasi ini tidak hanya dilakukan di hari Jumat, namun diadakan di setiap awal pembelajaran setiap hari. Guru yang mengampu pembelajaran jam pertama di hari tersebut sebelum memulai pembelajaran, mengatur para murid untuk melakukan literasi kitab suci. Materi bacaan disepakati oleh para murid dan dipimpin oleh salah satu murid. Kegiatan setiap pagi ini kemudian didokumentasikan melalui media foto dan video lalu dikirimkan ke Grup WA sekolah.

Para Guru sebagai pembimbing dalam pelaksanaan ini, tidak hanya memantau pelaksanaan namun juga memberikan nasehat dan informasi 5 sd 10 menit setelah kegiatan literasi kitab suci kepada para murid sebagai upaya penguatan nilai-nilai yang terkandung di dalam bacaan literasinya.

Jika diamati, kegiatan ini sangat berkaitan dengan pedoman pelaksanaan pada Kurikulum Merdeka khususnya pada kegiatan Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan literasi kitab suci ini menguatkan dimensi-dimensi yang ada pada Profil Pelajar Pancasila. Dimensi yang dikuatkan tidak hanya menyangkut Beriman Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia namun juga menguatkan 5 (lima) dimensi lainnya dari 6 (enam) Dimensi Profil Pelajar Pancasila, seperti; Dimensi Berkebinekan Global, Dimensi Bergotong Royong, Dimensi Mandiri, Dimensi Kreatif dan Dimensi Bernalar Kritis.

Harapan kami sebagai guru melalui kegiatan ini adalah pembiasaan yang berlangsung secara terus-menerus akan menjadi sebuah hal yang menguatkan mental dan jiwa para murid. Hal ini tentu akan mematri jiwa dan pribadi mereka dengan nilai-nilai keagamaan. Tujuan akhirnya adalah bahwa keseharian pembelajaran di sekolah dimulai dengan niat dan cara yang baik sehingga sepanjang hari akan terlihat sikap dan perilaku yang baik pula. Tidak hanya di dalam kelas namun di relung-relung ruang lainnya di luar ruang kelas pembelajaran di sekolah kami tercinta. (MT – 070223)

Menyampaikan Pantun

Tulisan ke-6 Program Februari Ceria

Sudah menjadi hal yang biasa saat ini setiap memulai pembicaraan dalam kegiatan formal seorang pembicara memulai suatu Pantun. Kebiasaan ini bermula saya dapatkan ketika mengikuti pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Seiring berjalannya waktu, hampir semua instansi dan lembaga mulai menggunakan pantun di awal pembicaraan narasumber dan pembicaranya.

Upaya menggunakan pantun tentunya tidak hanya untuk mencairkan suasana di awal pembicaraan namun menjadi suatu bagian melestarikan budaya yang ada di negara kita tercinta.

Pantun nampaknya dimaknai tidak hanya sebagai penghias awal pembicaraan namun sudah menjadi media penyampai berita yang jitu karena dirasakan oleh pendengar sebagai suatu informasi yang berseni. Selain itu pantun juga menjadi nasehat dan penyemangat bagi orang yang mendengarnya.

Beberapa orang merasakan membuat pantun merupakan tantangan tersendiri, apalagi jika berupaya membuat pola a-b, a-b ataupun pola-pola yang secara aturan penyusunan pantun harus diikuti. Namun, saat ini beberapa pembicara sudah membuat pantun berdasarkan kontekstualisasi yang ada pada kegiatan yang dilakukan maupun daerah yang ditempati melaksanakan kegiatan.

Saya pribadi merasakan di awal menggunakan pantun sebagai pengantar pembicaraan maupun presentasi di forum resmi menjadi tantangan tersendiri. Saya berupaya mencari dari internet maupun sumber lain. Salah satu sumber lain selain internet adalah membaca dokumen dan catatan nasehat-nasehat orang tua. Memadukan antara kondisi kontekstual dan catatan nasehat-nasehat orang tua dapat menjadi sebuah variasi dalam menyusun pantun.

Tentu tidak ada standar khusus mengenai pantun yang terbaik, namun ketika sebuah pantun disampaikan di depan pendengar dan peserta kegiatan dan membuat mereka menyatakan “cakep”, “cantik”, “mantap” dan kata-kata pujian lainnya akan memberikan gambaran sebuah pantun tersampikan dengan baik dan memikat hati pendengarnya.

Masjid 99, masjid terapung

Letaknya di Pantai Losari

Cukup sekian tulisan saya

Semoga pembaca menikmatinya. (MT-060223)

Merapikan Kelas Setiap Hari

Tulisan ke-5 Program Februari Ceria

Foto Suasana Kelas

Sebagai bagian dari hasil rapat refleksi pembelajaran pada awal tahun 2023, warga sekolah menyepakati menjaga dan meningkatkan penanganan kebersihan sekolah. Salah satu isi dari kesepakatan tersebut adalah guru yang mengajar pada jam terakhir setiap harinya diharuskan mengarahkan murid untuk merapikan kelas sebelum meninggalkan kelas setiap harinya.

Di awal pembelajaran semester genap tahun pelajaran 2022-2023 yaitu tanggal 10 Januari 2023 yang lalu terlihat bahwa setiap kelas sudah melakukan hal tersebut. Laporan di Grup WA sekolah telah menginformasikan bahwa guru sudah menginformasikan dan para murid sudah melaksanakan hasil kesepakatan tersebut.

Untuk mengkampanyekannya, maka salah seorang guru berkeliling ke ruang-ruang kelas di sore hari mendokumentasikan suasana kelas di sore hari. Foto-foto tersebut kemudian dikirimkan oleh guru tersebut ke Grup WA sekolah. Alhamdulillah kelas bersih dan tertata seperti pada foto yang disajikan di atas.

Foto dan gambar yang dikirimkan ke Grup WA menjadi pemicu di hari-hari berikutnya, secara otomatis setiap guru dan wali kelas mengirimkan suasana kelas ke ruang Grup WA sekolah. Jadinya, setiap hari pemandangan berupa foto suasana kelas menghiasi Grup WA sekolah di sore hari. Kondisi ini menjadi sebuah kampanye yang sangat menyejukkan hati kami semua warga SMK Negeri 4 Makassar. Apa yang disepakati secara konsisten dan penuh komitmen dijalankan. Yang paling menyenangkan dan menggembirakan kami semua adalah karena lambat laun dalam 2 pekan pelaksanaan kesepakatan tersebut menajdikan para murid menyadari dan secara optomatis selalu melakukan hal tersebut. Setelah melaksanakannya, ketua kelas atau perwakilan kelas mengambil foto dan mengirimkan kepada wali kelas mereka. Walaupun di hari itu wali kelas pada kelas yang bersangkutan tidak berada atau tidak memiliki jadual mengajar di kelas perwaliannya.

Dari sudut pandang pembelajaran, kembali satu contoh pembelajaran kontekstual terjadi di sekolah yang dihasilkan dari sebuah kesepakatan. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam implementasi yang dilakukan secara komitmen dan konsisten. Dituliskan dalam blog educhannel.id bahwa Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

Semoga hal ini akan berjalan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Salam konsistensi dan komitmen. (MT-050223)